Ini Pesan Menteri Yasonna untuk Memajukan Nias

Jumat, 15 September 2017 – 23:18 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dalam diskusi panel Musyawarah Daerah III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) Sumatera Utara di Hotel Danau Toba International, Medan, Jumat (15/9). Foto: Kemenkumham

jpnn.com, MEDAN - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengharapkan warga keturunan Nias untuk ikut membangun Pulau Nias. Yasonna yang juga berdarah Nias menginginkan pulau di Samudra Hindia yang masuk wilayah Provinsi Sumatera Utara itu makin maju, mandiri dan mampu bersaing.

Yasonna menyampaikan harapan itu dalam diskusi panel Musyawarah Daerah III  Himpunan Masyarakat  Nias Indonesia (HIMNI) Sumatera Utara di Hotel Danau Toba International, Medan, Jumat (15/9). Menurut Yasonna, Nias memiliki banyak potensi yang bisa dimanfaatkan.

BACA JUGA: Menkumham Pastikan Seleksi CPNS Kanwil Sumut Berjalan Baik

”Pulau Nias memiliki beberapa potensi sektor kelautan dan perikanan yang mampu menghasilkan budidaya ikan. Sektor pariwisata yang meliputi wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya yang tentu saja bisa menjadi primadona jika ditangani dan dikembangkan dengan baik,” ujarnya.

Bahkan, Yasonna meyakini pariwisata bisa mendatangkan uang ke Nias. Jika pariwisata Nias dipoles dan dibenahi, sambungnya, maka wisatawan domestik ataupun mancanegara bisa datang dan membelanjakan uang mereka di pulau yang terdiri dari empat kabupaten dan satu kota itu.

BACA JUGA: Ingat, Peserta Seleksi CPNS Harus Cermati Passing Grade TKD

“Apabila terjadi pergerakan ekonomi yang luar biasa di daerah Nias, khususnya pada sektor riil akan hidup.  Ini yang disebut dengan multiplier effect,” tuturnya.

Yasonna menambahkan, Nias juga punya potensi yang sering luput dari perhatian, yakni peternakan babi. Dia meyakini jika warga menyeriusi pengembangbiakan ternak babi, maka Nias bisa menhadi penghasil komoditas babi terbesar di Indonesia.

BACA JUGA: Kemenkumham Ikut Teken LoC Pengawasan PNBP Antar-Kementerian

“Nias akan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mengangkat derajat kualitas kehidupan di Nias,” ucapnya.

Yasonna juga memberi saran ke HIMNI dalam rangka mempercepat pembangunan di Nias. Menurutnya, harus ada mindset di masyarakat, pemerintah dan swasta tentang pentingnya bersinergi guna membangun peradaban yang mandiri. 

Mantan legislator PDI Perjuangan itu menambahkan, ada sejumlah cara yang bisa ditempuh untuk memajukan Nias. "Melalui program pemberdayaan masyarakat, melalui program pengembangan ekonomi lokal, melalui program pengembangan prasarana dan sarana dan program pengembangan daerah perbatasan," ucapnya.

Untuk program pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun peradaban yang mandiri bisa dilakukan melalui pemenuhan kebutuhan sosial dasar masyarakat, meningkatkan kemampuan dan keterampilan warga, serta menyediakan pelayanan umum yang efektif dan efisien.

“Tak ketinggalan, juga meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah kepada masyarakat melalui penegakan hukum pertanahan yang adil dan transparan. Masyarakat Nias harus berusaha keras menghadirkan sebuah universitas negeri di Kepulauan Nias,” ujarnya.

Selain itu, Yasonna juga mengharapkan pemda-pemda yang ada di Nias menyediakan beasiswa bagi putra-putri Nias untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas. Bila perlu, Nias memasang target melahirkan seribu doktor sesuai keahlian masing-masing.

Sedangkan untuk langkah program pengembangan ekonomi, Yasonna mendorong adanya kepastian tentang pasokan energi listrik, serta menciptakan pusat-pusat kegiatan ekonomi baru yang disinergikan dengan memperhatikan produk andalan daerah. Hal itu juga untuk meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi di daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan kegiatan ekonomi lokal.

“Yang akan berdampak luar biasa pada perkembangan ekonomi warga dan daerah, bahkan berkontribusi secara nasional,” ucap Yassona. “Dan meningkatkan kapasitas daerah perbatasan sebagai koridor peningkatan ekspor dan perolehan devisa dengan menyusun rencana strategis pengembangan wilayah perbatasan,” tambahnya.

Adapun langkah untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain melalui skema universal service obligation (USO) untuk telekomunikasi, keperintisan untuk transportasi, dan listrik masuk desa. Oleh karena itu Yasonna menegaskan, pengembangan dan pembenahan infrastruktur menjadi sebuah agenda penting. 

“Bagaimana menghubungkan Nias dengan dunia luar, baik domestik maupun mancanegara. Perluasan runway dan fasilitas Bandara Binaka harus segera diwujudkan. Suatu ketika, jalur Jakarta-Nias atau Singapura-Nias akan terbuka. Pembangunan ringroad Nias mesti diwujudkan dalam waktu segera,” ucapnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Materi Soal CAT CPNS Kemenkumham untuk Jenjang Sarjana


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler