Ini Proyeksi Pemerintah soal Kurs Dolar AS dalam RAPBN 2019

Kamis, 16 Agustus 2018 – 20:32 WIB
Presiden Joko Widodo menyerahkan draf RUU APBN Tahun 2019 Disertai Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya kepada Ketua DPR Bambang Soesatyo usai menyampaikan pada Rapat Raripurna DPR, Jakarta, Kamis (16/8). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) dalam RAPBN 2019 di angka Rp 14.400. Angka itu meningkat Rp 1.000 dibandingkan asumsi ekonomi makro dalam APBN 2018.

Proyeksi itu tertuang di nota keuangan RAPBN 2019 yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di DPR, Kamis (16/8). Jokowi -sapaan kondangnya- mengatakan, pemerintah menyadari pada tahun depan masih banyak faktor yang akan menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah.

BACA JUGA: RAPBN 2019: Alokasi Bansos Naik Signifikan

Beberapa faktor itu antara lain dinamika ekonomi negara maju, termasuk normalisasi kebijakan moneter di AS dan Eropa serta perkembangan ekonomi Tiongkok. Menurutnya, pergolakan nilai tukar sudah menjadi masalah global.

"Perlu kita sadari bersama bahwa tantangan ini tidak hanya dialami oleh rupiah, tetapi juga banyak mata uang global. Nilai tukar rupiah tahun 2019 diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat," katanya.

BACA JUGA: Perlu Mitigasi Risiko untuk Menghadapi Tantangan pada 2019

Namun, pemerintah akan berupaya menjaga angka inflasi. Proyeksi inflasi dalam RAPBN 2019 adalah 3,5 persen plus/minus 1 persen.

Tingkat inflasi yang rendah tidak hanya mendorong perekonomian domestik menjadi lebih efisien dan berdaya saing, tetapi juga menjamin kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Jokowi menuturkan, kebijakan perdagangan serta kenaikan suku bunga di AS berpengaruh terhadap kondisi keuangan di pasar domestik, termasuk pergerakan suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan.

BACA JUGA: Pidato Kritis Zulkifli Hasan Sentil Jokowi di Sidang MPR

Dengan didukung oleh perbaikan kinerja perekonomian nasional dan terjaganya laju inflasi, tekanan dari ekonomi global diharapkan dapat dimitigasi. Sehingga, suku bunga SPN 3 bulan tahun 2019 diperkirakan rata-rata 5,3 persen.

Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Oil Price (ICP) pada tahun 2019 diperkirakan rata-rata USD 70 per barel. Sedangkan proyeksi lifting minyak bumi tahun depan di angka 750 ribu barel per hari.

Adapun proyeksi lifting gas bumi dalam RAPBN 2019 dipatok pada angka 1.250 ribu barel setara minyak per hari.  Perkiraan tingkat lifting tersebut berdasarkan kapasitas produksi dan tingkat penurunan alamiah lapangan-lapangan migas yang ada, penambahan proyek yang akan segera beroperasi, serta rencana kegiatan produksi 2019.

"Seluruh gambaran ekonomi makro di atas menjadi dasar dalam penyusunan RAPBN tahun 2019," jelas Kepala Negara.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pamer Sukses Pemerintahannya di Sidang Tahunan MPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler