jpnn.com - JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan sejumlah rekomendasi untuk AirAsia Indonesia terkait hasil investigasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata pada Desember 2014.
Untuk Indonesia AirAsia, KNKT meminta agar membuat prosedur komunikasi antara pilot dan co-pilot. Terutama saat pesawat sudah terbang di atas ketinggian 10 ribu kaki.
BACA JUGA: Anggota DPRD dan Bos BUMD Banten Dibekuk Saat Transaksi
Rekomendasi tersebut diberikan menyusul adanya 51 tindakan perbaikan yang dilakukan AirAsia Indonesia. Langkah tersebut sebagai upaya dalam memperbaiki keadaan pesawat di saat genting.
"Para pilot juga harus dilatih bagaimana mengambil alih kendali dari satu pilot ke pilot lainnya saat terbang dalam keadaan kritis," ujar Pelaksana Tugas Ketua Sub Komite Kecelakaan Pesawat Udara KNKT, Nurcahyo Utomo di kantornya, Jakarta, Selasa (1/12).
BACA JUGA: Hanya Orang Siap Pakai yang Bisa jadi PPPK
Selama ini kata Cahyo, AirAsia Indonesia belum memiliki prosedur tersebut. Diharapkan dengan adanya prosedur komunikasi tersebut bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan dikemudian hari.
"Agar dibuatkan prosedur untuk pilot tadi. Prosedur itu tadinya belum ada. Jadi kami minta untuk dibuat. Sehingga nantinya kalau prosedur itu belum ada, ya co-pilotnya tidak bisa ikut (terbang, red)," tandas Cahyo. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Selain TNI, Ada Anggota Kelompok Bersenjata Tertembak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI: Jenazahnya Ditinggalkan Begitu Saja
Redaktur : Tim Redaksi