jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan Sunda Megatrust merupakan ancaman nyata.
“Ancaman Megatrust adalah ancaman ril,” tegas Rahmat di kantor BMKG, Jakarta, Sabtu (3/8).
BACA JUGA: Pascagempa 6.9 SR, Ini Data Kerusakan Versi BNPB
Rahmat menjelaskan Megatrust merupakan sebuah ancaman nyata di sepanjang pantai barat Sumatera. Menurut dia, dari garis pantai Sumatera mungkin jaraknya sekitar 200-250 kilometer, dan berada di laut lepas.
“Sementara di selatan Jawa jaraknya sama, terus ke Bali, Nusa Tenggara Timur, sisi utara Papua dan itu ada juga dari sumber tumbukan dari Pasifik ya, kalau tadi saya sebut di awal Iempeng Eurasia-Indo Australia,” papar Rahmat.
BACA JUGA: BMKG: Peringatan Dini Tsunami Telah Berakhir
Jadi, dia menegaskan, Megatrust merupakan ancaman nyata yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Bahkan, kalau kekuatannya besar bisa menimbulkan gelombang tsunami.
“Kalau itu kekuatan besar dengan sumber gempa dangkal, tentu itu bisa sangat memungkinkan menimbulkan tsunami,” katanya.
BACA JUGA: Gempa di Laut Banten, Pandeglang dan Lampung Barat Siaga Tsunami
Rahmat meminta masyarakat di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik untuk selalu siaga karena itu sebuah ancaman ril. Terlebih lagi, kata dia, sampai hari ini belum ada teknologi apa pun yang mampu memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi.
Karena itu, dia berharap masyarakat arif bijaksana memahami bencana di daerah masing-masing, termasuk jalur-jalur evakuasi, dan yang harus dilakukan saat bencana datang.
“Bilamana ada warning tsunami paham jalur mana yang harus dilalui, area mana untuk tempat evakuasi harus dipahami,” jelasnya.
Selain itu, Rahmat menuturkan, peran pemerintah daerah juga harus bisa membuat jalur petunjuk arah evakuasi.
Sosialisasi kepada masyarakat di daerah rawan gempa terus digiatkan. Dia mengatakan lewat program BMKG Go To School, pihaknya datang ke sekolah-sekolah khususnya di daerah rawan gempa dan tsunami untuk mengedukasi masyarakat dan anak didik.
“Kami berikan pemahaman tentang ancaman gempa dan tsunami, dan mitigasi apa yang harus dilakukan sebleum, sesaat dan sesudah gempa terjadi,” jelasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 7,4 SR Guncang Banten, BMKG Keluarkan Peringatan Tsunami
Redaktur & Reporter : Boy