Ini Respons Organda Kota Bandung Terkait Rencana Pemberhentian Operasional Terminal Cicaheum

Rabu, 24 Juli 2024 – 12:53 WIB
Penumpang menaiki bus yang ada di Terminal Cicaheum, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - BANDUNG - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Bandung merespons rencana pemberhentian operasional Terminal Cicaheum.

Ketua Organda Kota Bandung Neneng Zuranda mengaku belum mendapat informasi detail mengenai rencana perubahan operasional Terminal Cicaheum.

BACA JUGA: Ini Lho Tampang Muller Bersaudara, Tersangka Sengketa Lahan Dago Elos Bandung

Meski demikian, Neneng berharap terminal itu tetap bisa digunakan untuk angkutan umum lainnya.

“Bagusnya begitu (ada angkutan lain), tetapi kalau pemerintah mau menempati (terminal) lain yang dipakai untuk AKDP dan AKAP (bus lintas kota dan provinsi), harus yang memadai,” kata Neneng, Rabu (24/7).

BACA JUGA: Bey Machmudin Sebut Sistem Transportasi BRT tak Cocok Diterapkan di Bandung Raya

Dalam waktu dekat, Organda Kota Bandung bakal berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Bandung untuk memastikan kejelasan masa depan Terminal Cicaheum.

Seperti diketahui, rencana pemberhentian operasional Terminal Cicaheum itu dilakukan karena adanya proyek pembangunan bus rapid transit (BRT) yang dimulai pada tahun ini.

BACA JUGA: Pocari Sweat Run Bandung 2024 Turut Meningkatkan Daya Tarik Wisata Daerah

Kementerian Perhubungan merencanakan BRT bisa segera beroperasi pada 2024. Salah satu terminal yang akan digunakan adalah Terminal Cicaheum.

BRT direncanakan akan mulai dijalankan pada 2024. Sejumlah fasilitas disiapkan, salah satunya terminal bus sebagai tempat naik dan turun penumpang.

Terminal Cicaheum di Kota Bandung akan menjadi satu di antara tempat BRT ini berada untuk mengangkut penumpang ke berbagai tujuan.

Kehadiran BRT ini pun diprediksi bakal menggerus bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) yang selama ini beroperasi.

Perubahan pengoperasional terminal bus pun disampaikan Kepala Terminal Cicaheum Roni Hermanto. Roni mendapatkan informasi bahwa akan ada peralihan pemakaian yang selama ini dipakai bus AKAP dan AKDP menjadi bus BRT.

"Kalau enggak salah buat depo BRT Bandung Raya," kata Roni.

Meski demikian, Roni belum bisa memerinci akan seperti apa wajah Terminal Cicaheum tahun depan.

Sebab, perubahan pengoperasionalan terminal ini bukan wacana baru.

Namun, hingga kini bus antarkota masih berada di sana mengangkut penumpang.

"Saya belum dapat informasi terkini. Fungsi terminal masih ada atau tidak, bukan kebijakan saya," ujarnya.

Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin menilai bahwa penggunaan BRT tidak akan cocok dipakai di kawasan Kota Bandung dan sekitarnya.

Jalan yang tidak terlalu besar dengan tingkat penggunaan kendaraan pribadi yang banyak, bisa membuat transportasi umum ini kurang diminati masyarakat.

Menurut dia, penggunaan BRT atau busway yang selama ini dipakai di Jakarta maupun daerah penyangganya belum tentu bisa diterapkan di Bandung Raya. Maka dari itu, harus ada tata ulang angkutan umum apa yang memang bisa digunakan secara maksimal di Bandung,

"Karakter masyarakat Bandung Raya ga bisa disamakan (dengan Jakarta). Jalannya juga lebih kecil dibandingkan Jakarta," ujar Bey usai mengikuti Pocari Run 2024 di Kota Bandung, Minggu (19/7). (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler