Ini Saran Dokter Spesialis untuk Penderita Diabetes yang Ingin Vaksinasi Covid-19

Kamis, 29 Juli 2021 – 18:16 WIB
Foto Dok - Petugas kesehatan mengambil vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi massal di Surabaya, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru/rwa)

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengatakan penderita diabetes yang tidak memiliki kondisi akut boleh melakukan vaksinasi covid-19.

“Selama tidak ada penyulit atau kondisi yang akut misalnya infeksi berat atau ada luka yang besar itu boleh vaksinasi COVID-19. Tetapi jika ada kondisi tersebut, maka vaksinasinya ditunda,” kata dr. Dirga dalam diskusi ANTARA dengan tema “Kupas Tuntas Vaksin COVID-19” di Jakarta, Kamis.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Perintah Terbaru dari Jenderal Listyo Sigit, Ada Info Soal Rizieq, Tanpa Sungkan Sebut Luhut

Dia mengatakan bahwa ‘screening’ sebelum melakukan vaksinasi vaksinasi covid-19 bagi penderita diabetes sebenarnya sudah disederhanakan. Hal itu mengingat, di beberapa daerah cukup sulit untuk sekadar melakukan cek gula darah, ujarnya.

Jika sebelumnya patokan bagi penderita diabetes sebelum melakukan vaksinasi adalah tingkat gula darah, dr. Dirga mengatakan bahwa saat ini vaksinasi bisa dilakukan jika tidak memiliki kondisi akut seperti infeksi berat.

BACA JUGA: 4 Gejala Covid-19 yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes

Vaksinolog pertama di Indonesia itu juga mengatakan, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2, diperbolehkan melakukan vaksinasi covid-19.

“Diabetes ada tipe 1 dan tipe 2, keduanya boleh vaksinasi covid-19, tidak ada masalah,” kata dr. Dirga.

BACA JUGA: Ferry Diusir Karena Belum Vaksin, Kapolres Badung: Kalau Tak Cocok Pindah Saja!

Namun, dr. Dirga tetap menganjurkan kepada penderita diabetes untuk melakukan cek ke dokter sebelum melakukan vaksinasi covid-19 karena kalangan tersebut memang harus rutin mengetahui bahwa kondisinya terkontrol dengan baik.

Selain itu, dr. Dirga juga menjelaskan mengenai efek samping atau yang disebut dengan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) setelah vaksinasi COVID-19 seperti demam, sakit kepala, hingga rasa pegal. Dia mengatakan hal itu menandakan merupakan respons tubuh yang sedang membentuk antibodi.

“Itu sebetulnya adalah tanda bahwa vaksin itu bekerja, bahwa tubuh kita merespons sedang membentuk antibodi,” katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa manfaaat vaksinasi COVID-19 jauh lebih besar dari pada kemungkinan timbulnya efek tersebut serta efektif dalam mencegah timbulnya penyakit yang berat.

“Sekurang-kurangnya vaksin masih efektif dalam mencegah penyakit yang berat termasuk kematian akibat covid-19 dan itu sangat penting pada masa pandemi ini,” ujar dr. Dirga.

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler