jpnn.com, JAKARTA - Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana memberikan saran supaya tidak terjadi lagi kecelakaan bus TransJakarta.
Sony Susmana mencoba melihat dari sisi keselamatan terkait kecelakaan bus TransJakarta di dua lokasi, yakni di depan Ratu Plaza, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, dan di Cililitan, Jakarta Timur.
BACA JUGA: TransJakarta Mengakui Sejumlah Sopirnya Masih Suka Ngebut
Menurut Sony, seseorang yang mengemudikan bus harus memiliki keterampilan khusus.
Dia mengatakan bahwa mengemudikan bus TransJakarta merupakan pekerjaan berat.
BACA JUGA: Bang Gilbert: Sebaiknya Dicek, Bus TransJakarta yang Bermasalah Milik Siapa?
Sebab, dengan adanya pembatas yang berada di kanan kiri jalan, membuat otak seseorang lebih cepat lelah.
"Mengemudi di jalur khusus itu berat, karena monoton aktivitasnya," ungkap Sony Susmana saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (4/12).
BACA JUGA: Audit Prosedur Keselamatan, TransJakarta Menggandeng KNKTÂ
Sony menyarankan pengemudi bus agar mengatur kecepatan kendaraannya.
Selain itu, kata Sony, pengemudi bus juga harus melakukan istirahat yang cukup saat tiba di halte terakhir.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar kondisi badan pengemudi kembali prima, sehingga bisa mengantisipasi saat terjadi kecelakaan.
"Otak harus diisi pikiran yang positif agar antisipasi yang dilakukan terencana dan mendapatkan oksigen. Sesekali menghirup udara luar," tuturnya.
Dia juga menyarankan pengemudi harus berpindah-pindah rute agar tidak membosankan saat berada di jalan.
"Kalau bisa, mata bergerak menerima gambaran lingkungan yang berbeda-beda," kata Sony Susmana.
Bus TransJakarta mengalami kecelakaan di depan Ratu Plaza, Senayan, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, pada Jumat (3/12) siang.
Sebelumnya, pada Kamis (2/12) siang, bus TransJakarta juga mengalami kecelakaan, yakni menabrak Pos Polisi di persimpangan Cililitan, Jakarta Timur. Seorang petugas bus luka-luka. (ddy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Dedi Sofian