Ini Sasaran Polda Jawa Barat Selama Operasi Patuh Lodaya 2024

Senin, 15 Juli 2024 – 12:02 WIB
Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus dalam gelar pasukan Ops Patuh Lodaya 2024 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/7/2024). Foto: Dok. Polda Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Polda Jawa Barat menerjunkan 2.012 personel menyasar pelanggar utama selama Operasi Patuh Lodaya 2024.

Adapun Ops Patuh Lodaya 2024 berlangsung selama 14 hari sejak 15 Juli  28 Juli 2024.

BACA JUGA: Kaesang: Kalau Pak Ridwan Kamil Bosan di Jabar, Bisa Mencari Tantangan Baru di Jakarta

Operasi tersebut bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitas korban, serta meningkatkan disiplin berlalu lintas.

Gelar pasukan Ops Patuh Lodaya 2024 dipimpin langsung oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus didampingi Dirlantas Polda Jabar Kombes Pol Wibowo.

BACA JUGA: Forum Peduli Indramayu Desak Polda Jabar Usut Kasus Gratifikasi Aliran Dana KPUD

Operasi Patuh Lodaya 2024 akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, yaitu selama 14 hari yang digelar mulai hari ini l, 15 Juli hingga 28 Juli,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Senin (15/7/2024).

Kombes Pol Jules menjelaskan, sasaran operasi meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata.

BACA JUGA: Sekda Jabar Sentil Pemkab Cirebon terkait Aplikasi SiPepek

Gangguan tersebut berpotensi menyebabkan kemacetan, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas baik sebelum maupun pascaoperasi dimulai.

"Personel dalam rangka operasi patuh Lodaya 2024 sebanyak 2.012 personel terdiri dari Polda Jawa Barat 520 personel dan polres jajaran Jawa Barat 1.492 personel,” ujarnya.

Menurutnya, operasi lodaya akan dilakukan dengan menekankan tindakan preventif, preentif dan penegakan hukum. Selain itu, menggunakan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) statis dan ETLE mobile.

Adapun sasaran pelanggaran prioritas yaitu pengendara yang menggunakan ponsel saat berkendara, pengemudi di bawah umur, pengendara motor lebih dari satu orang.

Kemudian, pengendara motor tidak pakai helm SNI, pengemudi mobil tidak menggunakan safety belt atau sabuk pengaman. Pengemudi dalam pengaruh alkohol serta melawan arus dan melebihi batas kecepatan.

"Secara keseluruhan tentunya operasi patuh Lodaya ini bertujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan menurunkan angka fatalitas dari pada korban kecelakaan," tutupnya. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler