Sekda Jabar Sentil Pemkab Cirebon terkait Aplikasi SiPepek

Sabtu, 13 Juli 2024 – 06:42 WIB
Gedung Sate. Foto: dok. Humas Pemprov Jabar

jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bakal melakukan kroscek ihwal pemberian nama aplikasi ‘SiPepek’ milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang belakangan menjadi perbincangan.

Pasalnya nama tersebut dinilai nyeleneh dan mengandung makna konotogasi negatif, termasuk di Jawa Barat.

BACA JUGA: Nah, Loh, YouTube Dedi Mulyadi Dijadikan Bukti Kesaksian Palsu dalam Kasus Vina Cirebon

Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengaku akan melakukan kroscek, agar tidak menimbulkan keresehan di masyarakat.

Apalagi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu telah meminta agar pemerintah daerah jangan terlalu banyak membuat aplikasi dan memanfaatkan platform yang ada.

BACA JUGA: Kapolri Turunkan Propam, Irwasum, dan Bareskrim untuk Asistensi Kasus Vina Cirebon

Selain untuk efiensi anggaran, juga diharapkan supaya masyarakat tidak kebingungan lantaran terlalu banyak aplikasi guna mendapatkan pelayanan pemerintah.

Herman mengatakan, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin juga sepakat untuk mengerem pembuatan aplikasi.

BACA JUGA: Kejagung Angkat Bicara soal Jaksa yang Menangani Kasus Vina Cirebon

“Saya akan cek ricek kembali, karena ada kepantasan dan kepatutan. Yang jelas sesuai kebijakan dari pemerintah pusat, sesuai komitmen Pak Gubernur tidak ada nambah aplikasi tapi lebih memanfaatkan, meng-custom aplikasi yang ada,” kata Herman, Jumat (12/7).

Sementara itu, mengenai nama aplikasi yang berkonotasi negatif, Herman menegaskan akan melakukan evaluasi.

“Kalau ada hal yang kurang tepat terkait penamaan, nanti kami akan evaluasi. Harus cek ricek kami ingatkan,” tutur dia.

Selain aplikasi ‘SiPepek’, ada dua kota/kabupaten lain yang menjadi sorotan dan viral di media sosial.

Adapun ‘SiPepek’ adalah akronim dari Sistem Pelayanan Program Penanggulangan Kemiskinan dan Jaminan Kesehatan milik Pemkab Cirebon. Penamaan aplikasi ini dinilai mengandung arti negatif karena merupakan alat kelamin perempuan pada sejumlah bahasa daerah di Indonesia.

Kemudian, aplikasi ‘SiPedo’ milik Pemkab Sumedang yang merupakan akronim dari Sistem Pelatihan Berbasis Database Online. Di mana ‘Pedo’ dalam sunda merupakan pernyataan enak terhadap makanan atau masakan.

Terakhir, ada aplikasi ‘SiCantik’ buatan Pemkab Bogor yang berakronim dari Sistem Kehadiran Kinerja. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler