jpnn.com - SURABAYA – Selama ini, petugas satuan polisi pamong praja (satpol PP) identik dengan pria-pria berwajah sangar, tubuh berotot, bawa pentungan. Tapi, Satpol PP Kota Surabaya berbeda.
Di sana, ada pula perempuan-perempuan cantik yang menjadi tim negosiator satpol PP. Jumat (8/5) 20 anggota satpol PP perempuan itu mengikuti pelatihan khusus keahlian bernegosiasi.
BACA JUGA: Indekos Bisa Disewa per Hari, Mahasiswi Kebidanan Kepergok Berduaan
’’Ini kolaborasi dengan polrestabes,’’ ujar Kepala Seksi Kesamaptaan Satpol PP Surabaya Dwi Hargianto. Menurut dia, pelatihan yang berlangsung empat hari penuh itu menggandeng Polrestabes Surabaya.
Dwi menyatakan, pemilihan satpol PP perempuan sebagai tim negosiator pun tidak sembarangan. Sebab, negosiasi biasanya lebih berhasil jika dilakukan perempuan. Sebab, mereka lebih luwes saat berkomunikasi dengan ibu-ibu dan anak yang histeris saat terjadi penertiban.
BACA JUGA: Siap-siap, 1500 Nguleg Rujak Bareng di 255 Meja
Dia mencontohkan, petugas satpol PP pernah melakukan penertiban di Jalan Ketintang. Warga menolak dan protes keras. Namun, saat didatangkan petugas perempuan di barisan depan, warga memilih mundur. ’’Guyonane ada yang sampai minta ditertibkan sama satpol PP yang cantik-cantik,’’ katanya.
Menurut Dwi, sesuai dengan aturan, sasaran penertiban akan menerima pemberitahuan secara lisan. Jika masih bandel, petugas mengirim surat tertulis. Kalau tidak diindahkan selama tujuh hari, petugas sekali lagi memberi peringatan lisan.
BACA JUGA: Ayah Bejat Renggut Kegadisan Anak, Dendam Kok Ketagihan
Terakhir, baru upaya penertiban. Nah, para anggota satpol PP cantik itu akan bertugas sejak alur pertama. Yakni, pemberitahuan lisan.
’’Jadi, tidak langsung tindakan tegas dengan yang mau ditertibkan. Tidak langsung di-gruduk, tapi diingatkan dulu,’’ ucap Dwi.
Tim negosiator satpol PP, lanjut dia, diberi teknik untuk menghadapi masyarakat. Nantinya 20 orang itu diseleksi. Tidak semua bisa lolos. Hanya yang mampu dan melewati tes yang ditunjuk. Kemarin adalah tes psikologi. Lalu, dilanjutkan pelatihan untuk tiga hari berikutnya.
Saat ini, kata Dwi, ada 475 anggota satpol PP laki-laki. Sementara itu, petugas satpol PP cantik berjumlah 45 orang. Mereka bertugas mengwasi secara mobile selama 24 jam. Dalam setiap penertiban, selalu ada anggota satpol PP perempuan yang bersiaga.
Dwi menuturkan, dengan adanya petugas satpol PP cantik, pemberitahuan lisan akan lebih maksimal. Dengan begitu, tidak perlu lagi ada penindakan tegas yang berakhir dengan kekerasan. (nir/c15/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Lawan Kekuatan Risma, Gerindra Buka Pendaftaran Cawali
Redaktur : Tim Redaksi