jpnn.com - JAKARTA - Hari ini, Jumat (11/11), Jakarta kembali tergenang. Daerah paling parah terkena dampak sekali lagi berada di wilayah Jakarta Selatan.
Menurut Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna, daerah resapan di Jakarta Selatan semakin berkurang.
BACA JUGA: Hujan Lebat Lagi, Banjir dan Pohon Tumbang di Mana-Mana
Itu dikarenakan banyaknya bangunan yang telah menutup tempat resapan air. Sehingga, memaksa air harus mengalir ke sungai.
Jika semua air hujan menuju ke sungai tanpa meresap ke dalam tanah, kata dia, maka bisa diprediksi volume air akan membludak.
BACA JUGA: Hasil Survei Ini Sebutkan Elektabilitas Ahok-Djarot Masih di Atas 40 Persen
Ditambah, sempitnya daerah aliran sungai. Walhasil, banjir akibat tidak mampunya sungai menampung air hujan pun terjadi.
"Sistem drainase juga buruk," katanya ketika dihubungi.
BACA JUGA: Asyikk..Transjakarta Perpanjang Waktu Layanan
Karena itu, Yayat sangat mengharapkan tindakan tegas dari pemerintah menangani masalah ini.
Di antaranya dengan membuat sistem perizinan mendirikan bangun super sulit. Sehingga, pengembang tidak mudah atau asal mendirikan bangunan.
Kedua, lanjut dia menerangkan, pengawasan kepada pengembang yang harus diperketat dengan beberapa kewajiban.
Selain meningkatkan aturan mendirikan bangunan, Yayat juga mengingatkan pentingnya perbaikan sistem drainase.
"Solusinya memperbaiki sistem drainase. Kemudian upaya pengerukan dan menormalkan sungai-sungai," tambahnya.
Dia juga memberikan masukan agar di wilayah Jakarta Selatan untuk membuka daerah-daerah resapan sungai.
Tujuannya agar ketika hujan besar, air tidak sepenuhnya mengalir ke sungai.
"Genangan bisa berkurang," tandas dia. (uya/JPG/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga NTT Ajak Semua Pihak Hormati Proses Hukum Kasus Ahok
Redaktur : Tim Redaksi