MESKIPUN serangan jantung sangat mungkin terjadi kapan saja, ada waktu di mana kondisi ini paling sering terjadi. Diketahui serangan jantung paling lebih sering terjadi di pagi hari, tepatnya di pukul 6 pagi hingga 10 pagi.
Dilaporkan oleh The National Heart, Lung and Blood Institute, serangan jantung mendadak yang terlanjur terjadi dapat membunuh hanya dalam hitungan menit jika RJP atau defibrilator tidak segera diberikan. Serangan jantung mendadak merupakan saat di mana jantung berhenti berfungsi karena adanya gangguan listrik.
Menurut penelitian terbaru, kondisi ini sangat mungkin terjadi berhubungan dengan kadar protein yang disebut KLF15. Protein ini bertugas untuk mengatur aktivitas listrik di jantung.
Dr Mukesh Jain, MD, dari Case Western Reserve University, menemukan bahwa orang dengan gagal jantung cenderung memiliki protein KLF15 dengan kadar yang rendah. Selain itu, ia dan rekan-rekannya juga menemukan bahwa pada tikus protein ini memiliki hubungan dengan ritme sirkadian (ritme internal tubuh) dan serangan jantung mendadak.
"Serangan jantung mendadak dan ketidakstabilan listrik ini menyebabkan sekitar 325.000 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat. Penelitian kami menunjukkan kemungkinan dibuatnya obat yang dapat mengurangi risiko itu," kata Jain, seperti dilansir laman Huffington Post, Sabtu (5/10).
Kini Jain sedang mencari obat potensial yang dapat meningkatkan kadar KLF15. Hal ini dilakukan untuk untuk melihat apakah peningkatan protein ini dapat membantu mencegah serangan jantung mendadak.
Saat ini, pilihan untuk pencegahan serangan jantung mendadak meliputi perubahan gaya hidup seperti makan makanan bergizi, berolahraga, dan tidak merokok atau minum berlebihan. Perlu juga untuk selalu minum obat dokter jika memang direkomendasikan.
Penelitian ini telah dipresentasikan dalam pertemuan tahunan The American Chemical Society.(fny/jpnn)
BACA JUGA: Anak Melawan, Berikan Pengertian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pil Tinja Atasi Infeksi Mematikan
Redaktur : Tim Redaksi