Ini Sebuah Firasat? Pilot Trigana Air sempat Minta Maaf ke Penggali Kubur

Sabtu, 22 Agustus 2015 – 06:01 WIB

PIHAK keluarga pilot pesawat Trigana Air Capt Hasanudin, sudah menyediakan liang lahat untuk pemakaman sang pilot. Penggali kubur TPU Kebon Nanas, Desa Kadu, Curug, Kabupaten Tangeran, yang sempat bertemu Hasanudin, beberapa bulan lalu, merasa aneh dengan sikap sang pilot itu.
-------------
Sangki Wahyudin-Curug
-------------
Sejumlah penggali kubur mengaku belum ada pemberitahuan kapan jenazah akan dikebumikan.  

“Pihak keluarga masih menunggu kedatangannya. Kamis pagi, kami ditugaskan oleh keluarga untuk menggalikan kuburan,” ujar Mamid, seorang penggali kubur di tempat pemakaman umum (TPU) Kebon Nanas, Desa Kadu, Curug, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/8).

BACA JUGA: Pamit ke Ortu Belajar Kelompok, Ternyata Nyambi jadi Wanita Penggilan

Lokasi TPU ini tidak jauh dari rumah Hasanudin. Mamid mengakui, kali terakhir bertemu dengan Hasanudin beberapa bulan lalu. Dia merasa ada sesuatu yang lain dari biasanya. Menurut Mamid, Hasanudin setiap libur kerap berziarah di makam orangtuanya.

“Waktu itu saya merasa aneh. Nggak biasanya, setelah ziarah, dia mampir dan meminta maaf seolah-olah akan pergi jauh. Padahal, biasanya dia paling angkat tangan saja atau menyapa,” katanya.

BACA JUGA: Jadi Pj Gubernur Kepri, Pejabat Kemendagri Hadapi Defisit APBD Rp 800 M

Mamid mengaku sangat kaget dengan informasi jatuhnya pesawat yang dipiloti Hasanudin. Apalagi, Hasanudin dikenal merupakan seorang yang baik dan dekat dengan warga.  “Saya sempat nggak percaya waktu mendapat kabar dari tetangga kalau Pak Haji (Hasanudin), menjadi korban pesawat yang jatuh di Papua,” katanya.

Pantauan Tangerang Ekspres kemarin, para tetangga dan kerabat Hasanudin masih terus berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa. Abdul Aziz, keponakan Hasanudin menjelaskan, keluarga terutama istri korban Hj Jaenah masih sangat syok dengan kecelakaan yang menimpa suaminya. Keluarga juga sudah memastikan jenazah korban nantinya akan dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Kebon Nanas.

BACA JUGA: Tersangka Sindikat Penipuan CPNS Masih Terima Gaji

“Ibu (istri Hasanudin-red) belum siap untuk ditemui wartawan. Bahkan saat ini kondisinya masih syok,” ujar Abdul Aziz. Aziz mengaku, keluarga sangat berharap secepatnya kondisi Hasanudin ditemukan. Pihak keluarga juga tak henti menggelar doa untuk kelancaran pencarian korban.

“Kami belum tahu kepastian kedatangan jenazah. Secepatnya ditemukan akan lebih baik, mengingat semakin lama keluarga semakin sedih saja. Dan kami berharap ditemukan dalam kondisi utuh, secepatnya bisa dipulangkan ke rumah,” harapnya.

Diperoleh informasi, pilot pesawat Trigana Air yang jatuh di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menurunkan ketinggiannya hingga 8.800 kaki sesaat sebelum kecelakaan terjadi. Ketinggian tersebut jauh lebih rendah dari ketinggian gunung, yaitu 13 ribu. Padahal, menurut Airnav Indonesia, cuaca saat pesawat kehilangan kontak pada Minggu, 16 Agustus itu dalam kondisi cerah.

Pesawat itu menabrak gunung 30 menit setelah lepas landas dari Sentani, antara pukul 14.55 hingga 15.00 WIT. Pesawat dengan nomor registrasi PK-YRN dan nomor penerbangan IL-257 itu membawa 49 penumpang dan lima kru pesawat. (**)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukman Hakim Lengser, Ingin jadi Pengurus Masjid


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler