jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan, jalur distribusi sabu-sabu satu ton yang diungkap beberapa waktu lalu melewati Laos, Myanmar, dan Thailand.
Dia mengklaim tiga negara itu dikenal dengan nama Segitiga Emasa alias lokasi distribusi dan peredaran narkoba di wilayah Asia Tenggara.
BACA JUGA: Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kartel 1 Ton Sabu-sabu
"Segitiga Emas itu marak dengan narkotika," kata Arman di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).
Namun, menurut Arman, ada perubahan jenis narkoba yang beredar di tiga wilayah itu.
BACA JUGA: Kapolri: Sabu-sabu 1 Ton Harus Segera Dimusnahkan
Arman menganggap heroin tak lagi menjadi narkoba yang paling diminati.
"Segitiga Emas dulu marak narkotika jenis heroin. Sekarang sudah tidak diminati. Sekarang malah marak sabu-sabu dan ekstasi," ujar Arman.
BACA JUGA: Parah, 5 Oknum Polres Bintan Tukar BB Sabu dengan Tawas, Ada Juga yang Dijual
Arman menambahkan, aparat kepolisian dan Bea Cukai di seluruh wilayah ASEAN masih terus berupaya mengungkap sindikat narkoba di kawasan Segitiga Emas.
Menurut dia, ada satu target wilayah yang diduga sebagai lokasi surga narkoba baru, yaitu Sungai Mekong, Tiongkok.
"Sumbernya d Myanmar, Laos, dan Thailand. Ini jadi perhatian bersama," kata Arman.
Pemberantasan narkoba, kata Arman, harus melibatkan hubungan dengan baik antarnegara.
Dia mengapresiasi Filipina yang menerapkan peraturan tembak mati terhadap gembong narkoba.
"Khususnya narkoba di kawasan ASEAN, karena ada tindakan tegas di beberapa negara khususnya d Filipina," tandas dia. (Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Telusuri Selebritas Pelanggan Narkoba dari Pretty Asmara
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga