Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kartel 1 Ton Sabu-sabu

Kamis, 20 Juli 2017 – 16:09 WIB
Salah satu ABK kapal Wanderlust warga Taiwan digiring anggota polisi di atas kapal saat pemeriksaan kapal pengangkut sabu satu ton di Dermaga Bea Cukai, Tanjunguncang, Batuaji, Minggu (16/7). F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya kesulitan untuk mendeteksi kartel sabu-sabu satu ton yang diungkap di Anyer, Banten.

Pasalnya, alur transaksi antara kartel, bandar, kurir, dan pembeli tidak saling kenal.

BACA JUGA: Kapolri: Sabu-sabu 1 Ton Harus Segera Dimusnahkan

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, setiap pihak menggunakan komunikasi terputus.

"Jadi antara awak kapal, penerima di Serang dan yang akan menerima di Jakarta yang mengendalikan di luar negeri, masing-masing pun tidak mengenal. Ini sel terputus, tapi dikendalikan dari luar," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (20/7).

BACA JUGA: Parah, 5 Oknum Polres Bintan Tukar BB Sabu dengan Tawas, Ada Juga yang Dijual

Nico mengatakan, para tersangka yang telah ditangkap mengaku tak mengetahui kepada siapa barang haram itu akan dikirim. Mereka hanya mendapat perintah menyandarkan kapal dan menurunkan barang yang berisi sabu-sabu di Anyer.

Nico menganggap bahwa kartel pemilik sabu-sabu merupakan jaringan internasional. Hal ini mengingat Kapal Wanderlust yang menjadi target empat negara di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Polisi Telusuri Selebritas Pelanggan Narkoba dari Pretty Asmara

"Semoga bisa dilacak dengan berkomunikasi ke Kepolisian Tiongkok dan Taiwan," kata dia.

Kerja sama mengungkap kartel di balik peredaran sabu-sabu itu juga menggandeng Malaysia, Singapura, dan Hongkong. Dia mengharapkan, tukar informasi bisa menemukan pemilik sabu-sabu tersebut.

"Dalam perhitungan kami orang ini punya modal yang cukup besar, sehingga ketika kami cek ternyata ada beberapa negara yang menjadi tempat mereka bergerak," pungkas Nico. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jeremy Thomas Pasrah, Tak Marah Lagi ke Polisi


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler