jpnn.com - JAKARTA - Fraksi PKS di DPR mengapresiasi kesepakatan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), Polri dan TNI yang sudah mendapat titik temu terkait Aksi Bela Islam III Jumat, 2 Desember nanti.
Aksi yang bakal digelar di Lapangan Monumen Nasional itu diadakan dalam format tausiyah dan penyampaian pendapat umum dari para ulama, diakhiri dengan salat Jumat.
BACA JUGA: Akom: Aku Rapopo, Teu Sawios...
Aparat Polri dan TNI juga akan ikut salat Jumat bersama serta mempersiapkan tempat yang nyaman untuk ibadah tersebut mulai dari membuka akses Monas, merapikan arah kiblat dan shaf, hingga menyiapkan tempat wudhu.
Bagi nonmuslim peserta aksi, akan disediakan tempat yang nyaman untuk istirahat. Selanjutnya, Polri juga bersedia mencabut larangan demo dan imbauan armada bus untuk tidak mengangkut pendemo dari berbagai daerah.
BACA JUGA: Nasib Setya Novanto Ada di Tangan Paripurna DPR Hari Ini
Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi kesepakatan ini sebagai langkah yang arif dan bijaksana dari semua pihak khususnya Polri dan TNI dalam merespons aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.
"Ini harapan bersama agar suasana menjelang aksi tetap tenang, damai, tidak gaduh dan kondusif. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari aparat keamanan," kata Jazuli dalam pernyataan tertulis pada Rabu (30/11).
BACA JUGA: Jelang Natal dan Tahun Baru, Kemenhub Lakukan Pengecekan Sarana Transportasi
Anggota Komisi I DPR ini menyebutkan, pendekatan persuasif dan dialog dengan elemen rakyat dan umat tetaplah pilihan yang terbaik. Terlebih di dalamnya berhimpun ulama, kiai dan habaib serta para santri.
Para demonstran ini adalah bagian dari rakyat Indonesia yang harus dilindungi hak-haknya, difasilitasi, dan dijaga keamanannya bukan sebaliknya dijauhi, dideskriditkan, dituduh macam-macam dan sebagainya yang justru kontraproduktif dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
"Saya pribadi menilai tidak ada keinginan yang berlebihan dari elemen rakyat dan umat ini. Tuntutan mereka sejak awal adalah penegakan hukum yang adil bagi penista agama, yang juga sudah ditersangkakan oleh polisi," jelasnya.
Dengan kesepakatan ini, Jazuli optimistis aksi demontrasi akan berlangsung damai dan lancar bahkan bisa sangat indah karena menghadirkan kebersamaan di antara rakyat dan umat dengan aparat keamanan. Di sisi lain, aspirasi pengunjuk rasa harus benar-benar didengar dan diperhatikan yakni penegakan hukum yang adil bagi penista agama.
Anggota DPR asal Banten ini tetap berpesan kepada para peserta demonstrasi agar menjaga ketertiban dan keamanan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, harus tetap siaga dan waspada jika ada provokator dan penyusup yang mengacaukan aksi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Kebhinekaan Demi Indonesia Bersatu
Redaktur : Tim Redaksi