jpnn.com - JAKARTA - Langkah PDI Perjuangan dinilai cukup baik, bila nantinya benar mengusung Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Paling tidak menurut Caretaker Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Girindra Sandino, langkah itu bisa memberi warna baru. Karena selama ini sangat minim kaum hawa yang diusung tampil pada pilkada DKI. Padahal, banyak yang berprestasi gemilang.
BACA JUGA: Daripada Buat PNS Fiktif, Mending Untuk Bidan Desa
"Jadi Pilkada DKI Jakarta menurut saya, harus menjadi momentum politik kaum perempuan untuk ikut tampil maju dalam kontestasi demokrasi di tingkat lokal," ujar Girindra di Jakarta, Rabu (4/5).
Selain itu, juga sebagai momentum membuka jalan lebih lebar bagi peran perempuan dalam bidang politik. Girindra mendasari pandangannya, berdasar sejumlah kenyataan. Contohnya pada pilkada 2015 kemarin, partisipasi kaum perempuan masih sangat rendah.
BACA JUGA: Ketua MPR: Ya Allah, Saya Belum Jenguk Saat Sakit
"Hanya ada sekitar tujuh persen perempuan yang terdaftar dari total 1.614 calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memenuhi syarat," beber Girindra.
Artinya, kondisi tersebut kata Girindra, memperlihatkan representasi perempuan dalam pilkada serentak 2015 masih jauh dari harapan, untuk bisa menduduki jabatan eksekutif. Bahkan tak tertutup kemungkinan berpengaruh langsung terhadap kebijakan yang pro terhadap kaum perempuan
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Airlangga Hartarto Paling Berpeluang Pimpin Golkar
"Jadi gerakan perempuan harus menangkap fakta dan realitas politik ini, sebagai sebuah agenda politik gerakan perempuan merebut kekuasaan," ujar Girindra.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TERUNGKAP! Saksi Sebut Politikus PKB Terima Fee Rp 7 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi