jpnn.com - JAKARTA – Para penumpang pesawat Batik Air rute Ambon – Jakarta terpaksa harus tertunda keberangkatannya. Pasalnya, pesawat tersebut harus melakukan pendaratan darurat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Jumat (17/4) pagi sekitar pukul 07.20 WIT. Teror bom menghantui pesawat yang mengangkut 122 penumpang itu.
Kronologi kejadian berawal pada saat pesawat yang diterbangkan kapten pilot Luther Latumahina itu take off pukul 06.49 WIT.
BACA JUGA: Penumpang Batik Air Rute Ambon ke Jakarta Diterbangkan
Namun 10 menit kemudian setelah take off, LO dan chip reservasi Batik Air menerima pesan singkat dari nomor ponsel ’085211686682′ yang berbunyi,
“Ada bom siap meledak di batik air tanggal 17 pagi Ambon – Jakarta”.
BACA JUGA: Gara-gara F16 Terbakar, Komisi I Minta Pembelian Hibah Dievaluasi
SMS bernada teror itu lantas diteruskan oleh pihak Batik Air ke sekuriti Lion Air atas nama Andrew yang selanjutnya melaporkan kepada sekuriti bandara dan TNI AU.
Mendapat berita tersebut, Kapten Pilot Luther memutuskan untuk block on di Makassar. Pada pukul 07.30 WIT, 122 penumpang plus enam orang kru pesawat dan ekstra kru tiga orang berhasil dievakuasi ke ruang tunggu Bandara Hasanuddin dengan pengawalan sekuriti Angkasa Pura.
BACA JUGA: Budi Gunawan Calon Wakapolri, Badrodin: Baru Masukan
Setelah mengevakuasi seluruh penumpang, barang bawaan di atas pesawat diperiksa. Ratusan petugas kepolisian dan TNI AU terlihat berada di ujung landasan Bandara Sultan Hasanuddin.
Namun, setelah diperiksa tim Gegana, pesawat dinyatakan aman dari ancaman bom. Perjalanan penumpang dilanjutkan menuju Jakarta. Mereka menggunakan pesawat yang berbeda namun dari maskapai yang sama sekira pukul 15.00 WITA. [Lihat: Penumpang Batik Air Rute Ambon ke Jakarta Diterbangkan]
(rmol/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Belum Berhasil Ungkap Pelaku Teror Bom Batik Air
Redaktur : Tim Redaksi