jpnn.com, JAKARTA - Masalah dan tantangan dunia penelitian di Indonesia adalah minimnya publiksi di jurnal ilmiah.
Hal ini membuat dunia penelitian dan penerbitan Indonesia kurang mendapat ruang serta perhatian yang lebih baik dari pemerintah maupun peneliti.
BACA JUGA: Banyak Dosen Bingung Pilih Tema Penulisan Jurnal Ilmiah
Masyarakat sering kebingungan dalam menentukan target jurnal untuk publikasi, rumpun ilmu, referensi jurnal, mencari jurnal yang relevan, dan takut naskahnya tidak diterima.
Ketersediaan yang sulit dan waktu publikasi yang terbatas di jurnal terakreditasi menjadi alasan utama stagnasi minat ilmiah dalam publikasi. Saat ini banyak perguruan tinggi dan lembaga formal pemerintah yang mensyaratkan publikasi sebagai syarat utama kelulusan dan kredit.
BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Aturan Baru Tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah
Direktur Publikasi Indonesia, Aen Fariah mengatakan bahwa pihaknya memfasilitasi secara komprehensif bagi para akademisi maupun peneliti untuk mempublikasikan karya ilmiah.
"Kami hadir dengan berbagai kemudahan seputar publikasi dengan misi membantu semua akademisi yang membutuhkan," kata Aen Fariah dalam keterangannya, Rabu (11/4).
BACA JUGA: Kemenag Dukung Kebijakan Jurnal Ilmiah
Aen mengungkapkan Publikasi Indonesia diisi oleh para ahli mulai dari editor, reviewer, proofreader, serta translator professional.
Publikasi Indonesia mengelola berbagai jurnal baik nasional maupun internasional, dan menawarkan ketersediaan slot naskah yang lengkap untuk berbagai bidang ilmu.
"Jadi, para akademisi yang ingin menerbitkan naskahnya tidak perlu lagi khawatir slot terbatas dan mendapatkan layanan penuh penerbitan naskah berkualitas," tuturnya.
Selain untuk menerbitkan karya ilmiah, juga sangat membantu bagi dunia penelitian dan penerbitan di Indonesia karena terus berupaya meningkatkan kualitas karya ilmiah. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh