Ini Spesifikasi dan Kemampuan FSRU Lampung

Minggu, 11 Mei 2014 – 10:06 WIB
Floating Storage Regatification Unit (FSRU) milik PGN yang mengapung di wilayah laut Maringgai Lampung. Kapal buatan pabrikan Hoegh di Korsel itu “bertugas” menerima pasokan gas cair dari kilang di seluruh wiliayah Indonesia lantas merubahnya menjadi gas lalu menyalurkannya ke onshore receiving facility (ORF) dan offtake stasion (OTS) yang berada di daratan Labuan Maringgai, Lampung. FOTO: THOMAS KUKUH/jpnn.com

PT PGN segara mengoperasikan Floating Storage Regatification Unit (FSRU) Lampung. Kapal 'jumbo' yang mengapung di wilayan laut Maringgai Lampung itu menjadi andalan PGN untuk menambah pasokan gas Sumatera dan Jawa.

FSRU Lampung adalah kapal buatan pabrikan Hoegh di Korea Selatan. Kapal itu memiliki panjang 294 meter, lebar 46 meter dengan bobot 81.900 ton. "Untuk volume tangki, FSRU Lampung memiliki kapasitas menampung LNG 170.000 m3," kata Kepala Komunikasi Korporat PGN Ridha Ababil di Lampung, Sabtu (10/5).

JPNN.com mendapatkan kesempatan untuk meninjau langsung FSRU Lampung. Kapal ini memang terlihat baru. Cat orange dan putih yang mendominasi warna ini masih tampak kinclong.

Beberapa pekerja tampak sibuk bekerja untuk mempersiapkan beroperasinya FSRU Lampung. Ya, meski sudah didatangkan sejak April lalu, FSRU Lampung baru beroperasi pada Juni-Juli mendatang.

Menurut Ridha FSRU Lampung memiliki kemampuan regasifikasi hingga 240 juta kaki kubik perhari (MMSCFD).

Seperti diberitakan sebelumnya, tugas FSRU Lampung adalah menerima pasokan gas cair (LNG) dari kilang LNG Tangguh Papua maupun kilang lainnya di wilayah Indonesia timur. LNG itu diangkut dengan kapal.

Setelah diterima FSRU Lampung, LNG itu akan diubah menjadi gas untuk kemudian disalurkan melalui pipa bawah laut sepanjang 21 kilometer ke onshore receiving facility (ORF) dan offtake stasion (OTS) yang berada di daratan Labuan Maringgai, Lampung.

ORF adalah fasilitas yang akan menerima aliran gas dari FSRU dan didistribusikan di berbagai daerah seperti di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jabar dan Jateng.

Sedangkan OTS adalah fasilitas yang menerima aliran gas dari FSRU untuk didistribusikan ke konsumen melalui jaringan pipa distribusi Lampung.

Dari dua ORF dan OTS itu, gas kemudian didistribusikan ke konsumen. Baik rumah tangga, industri, kelistrikan, UKM maupun transportasi. (mas/jpnn)

BACA JUGA: PT PGN Segera Operasikan FSRU Lampung

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbangi Chengdu, Garuda Target Penumpang dari Tiongkok Naik 10 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler