jpnn.com - JAKARTA - Raden Ajeng Kartini memang telah meninggal lebih dari seabad silam. Namun, pemikiran dan perjuangannya dianggap masih relevan sampai saat ini.
Demi melanjutkan pemikiran dan perjuangan Kartini, PDI Perjuangan pun merasa perlu merumuskan langkah strategis. Bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, Kartini telah menginspirasi pentingnya upaya memajukan bangsa, khususnya kalangan perempuan.
BACA JUGA: Kapolri: Petakan, Jangan Sampai Kebobolan
Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak, Sri Rahayu, pemikiran dan perjuangan Kartini tetap relevan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ia menjelaskan, tokoh sekaliber Proklamator RI Bung Karno pun menempatkan sosok perempuan kelahiran Jepara, 21 April 1979 itu sebagai sosok istimewa.
Rahayu menjelaskan, Bung Karno pada 1964 mengeluarkan keputusan presiden untuk menetapkan Kartini sebagai pahlawan. “Presiden Soekarno memberi penghargaan tinggi bagi perempuan sebagai warga negara dan perannya dalam mendukung perjuangan pergerakan kemerdekaan maupun setelah Indonesia merdeka,” ujar Rahayu melalui siaran pers DPP PDIP ke media, Kamis (21/4).
BACA JUGA: Jika Pejabat Bengkulu Masih Korupsi, Yuddy: Terlalu!
Ia menambahkan, Kartini memang berani menjadi pendobrak di eranya. Sebab, saat itu kaum perempuan dilarang bekerja dan selalu dinikahkan berdasarkan paksaan orang tua pada usia dini. Namun, Kartini yang saat itu sudah berpikiran maju meninggal di usia dini saat melahirkan.
Merujuk pada kisah hidup Kartini pula maka PDIP punya agenda strategis dalam mengurangi angka kematian ibu melahirkan. “Kami berupaya memberikan pemahaman tentang pentingnya mencegah perkawinan dini,” tuturnya.
BACA JUGA: Usai Diperiksa KPK, Menteri Basuki Irit Bicara
Selain itu PDIP juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kalangan perempuan untuk berkontribusi ke publik melalui partai berlambang kepala banteng itu. Hal itu bahkan sudah ditegaskan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PDIP.
Demi mewujudkan agenda itu pula PDIP menggerakkan tiga pilar partai. Yakni kader yang duduk di struktur partai, kader di legislatif dan kader di eksekutif.
“Sinergi kerja sama tiga pilar inipenting dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat sehingga cita-cita Pembukaan UUD 1945 menjadi keniscayaan. Kini kesempatan telah terbuka, perempuan harus percaya diri, ulet, mandiri, bermental kuat, tidak patah semangat, sehingga tidak terpengaruh untuk korupsi,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Sabu Gugat Mendagri
Redaktur : Tim Redaksi