Ini Strategi Utama Telkom untuk Pacu Daya Saing

Senin, 12 Desember 2022 – 14:07 WIB
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (kiri) dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam. Foto: Dok Telkom

jpnn.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus betransformasi melalui ketiga pilar bisnis digital dan strategi utama Five Bold Moves untuk memacu daya saing, dan value creation.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah memaparkan sejak 2020 perseroan telah mencanangkan transformasi di mana dua tahun pertama akan fokus pada membangun fundamental untuk menjaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan agar lebih sehat.

BACA JUGA: Telkomsel Takkan Lolos, KPK Sudah Mengawasi, Kali Ini Lebih Detail dari Penyelidikan

“Dua tahun berikutnya dimulai dari tahun ini, Telkom mencanangkan Five Bold Moves yakni lima program utama yang akan menjadi value creation ke depan. Pada 2024, diharapkan Telkom sudah dapat menikmati hasilnya. Hal ini menunjukkan pertumbuhan Telkom cukup menjanjikan tidak hanya dari sisi top line, tapi juga middle, dan bottom line,” jelas Ririek di Jakarta, Senin (12/12).

Ririek menyampaikan lima strategi utama perusahaan yang terdiri dari inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.

BACA JUGA: Telkom Masuk Daftar Forbes, Gebrakan Erick Thohir Kembali Diakui Dunia

Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co.

FMC adalah inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien.

BACA JUGA: Telkom University Gelar BCM Ke-9

Inisiatif InfraCo merupakan langkah konsolidasi pada infrastruktur telekomunikasi yang memungkinkan adanya network sharing demi mengoptimalkan potensi dan valuasi. Selanjutnya pada inisiatif Data Center Co, Telkom saat ini tengah melakukan konsolidasi data center dalam satu entitas Telkom Data Ecosystem.

Ririek optimistis berbekal infrastruktur yang luas, data center yang tersebar di seluruh Indonesia dan customer base yang besar menjadi potensi kuat bagi Telkom.

Telkom membidik pasar untuk menjadi pemimpin di bisnis platform digital.

Telkom dalam waktu dekat akan melakukan groundbreaking data center di Batam yang diproyeksikan untuk melayani permintaan data center yang masih cukup besar dari pasar Singapura.

Adapun dividen per saham tahun buku 2022 diperkirakan minimal sama dengan dividen per saham pada 2021.

Mengenai investasi Telkomsel di GoTo, Ririek menegaskan bahwa dalam melakukan investasi digital, TelkomGroup fokus tidak hanya kepada capital gain semata, tetapi lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.

“Saat ini synergy value Telkomsel – GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar bahkan tumbuh di atas 50 persen daripada tahun lalu. Hal yang sama juga berlaku pada MDI di mana synergy value yang dihasilkan dari investasi MDI ke startup memiliki nilai yang lebih besar daripada capital gain,” kata Ririek.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi memaparkan pertumbuhan kinerja Telkom yang secara konsisten terus berupaya menjaga pertumbuhan dan profitabilitas.

Telkom mencatat kinerja yang cukup baik dengan pertumbuhan positif pada pendapatan, EBITDA, dan laba bersih dalam waktu lima tahun.

Menurutnya, hal itu menunjukkan profitabilitas yang terus membaik dan efisiensi biaya yang terjaga.

Menutup 2022, proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan Telkom di sisi pendapatan, EBITDA, dan laba bersih berkisar pada low single digit, dengan total belanja perusahaan (capital expenditure) diperkirakan pada level 25 - 28 persen dari pendapatan.

Pada outlook 2023 - 2025, peningkatan kinerja pendapatan, EBITDA, dan laba bersih diperkirakan mencapai mid to high single digit dengan rencana total belanja perusahaan (capital expenditure) pada 22 - 25 persen dari pendapatan.

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam menjelaskan lebih lanjut terkait sinergi value Telkomsel - GoTo yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel.

Hendri membeberkan pada September 2022, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp 507,3 miliar atau tumbuh 50,3 persen YoY.

"Sejauh ini, dari synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo telah memperkuat layanan berbasis digital, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM) di Indonesia yang turut mendorong performa lini bisnis utama Telkomsel," bebernya.

Selain itu, mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama, di antaranya Paket Swadaya Telkomsel (paket data internet) khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop serta solusi layanan Call Masking dari Telkomsel nGage. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Telkom   GoTo   UMKM   laba bersih   Pasar   IndiHome  

Terpopuler