jpnn.com - BANDA ACEH - Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Dirjen Bina Pemdes) Nata Irawan menegaskan, indikator keberhasilan program pembangunan desa sangat tergantung pada kemampuan aparatur desa. Hal tersebut juga berlaku untuk pemerintahan pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
"Jadi aparaturnya harus bagus dulu. Kalau tidak, kemugkinan berhasilnya tipis. Sama dengan pemerintahan di tingkat pusat, kalau aparatur tak bagus, tak bagus juga memberi pelayanan pada masyarakat," ujar Nata, Jumat (9/10).
BACA JUGA: Pantau Daerah Bencana Asap, Jokowi Singgah di Rumah Kelahiran Bung Hatta
Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Nata, pemerintah pusat perlu melakukan peningkatan kapasitas dan evaluasi kemampuan aparatur desa. Misalnya, terkait peningkatan kapasitas, pelatihan terhadap 230 ribu aparatur desa saat ini tengah dilakukan oleh pemerintah provinsi.
Dari hasil pelatihan, nantinya Kemendagri akan mengevaluasi. Namun, modelnya tidak sama seperti evaluasi terhadap kinerja aparatur di tingkat pemerintah daerah sebagaimana amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemda.
BACA JUGA: Penerbangan Sulit, Jokowi Kunjungi Riau Lewat Jalan Darat
"Indikatornya kami sederhanakan. Kan tak bisa sama, sebab kapasitas aparaturnya kan berbeda. Dalam pelatihan terhadap aparatur desa, itu diberi pemahaman bagaimana melakukan pemilihan kepala desa misalnya,” ujar Nata. (gir/jpnn)
BACA JUGA: Menteri Tjahjo Ingatkan Pemerintah Singapura dan Malaysia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alokasi Subsidi Ternyata belum Berfungsi Maksimal, Ini Penyebabnya
Redaktur : Tim Redaksi