jpnn.com - KELOMPOK Negara Islam Irak Suriah (ISIS) menawarkan insentif kepada para pejuangnya yang mau menikah dan tinggal di Raqqa. Bagi pejuang ISIS yang mau menikah dan tinggal di kota pertahanan ISIS di Suriah itu, maka akan mendapat bonus USD 1500 atau sekitar Rp 18,75 juta.
Bonus itu masih ditambah dengan bulan madu dengan menikmati makan di restoran-restoran di Raqqa. Itu belum semua. Sebab, ISIS juga menyediakan rumah untuk memulai hidup baru di Raqqa.
BACA JUGA: Aturan Baru, tak Mau Senyum Didenda Rp 20 Juta
Hal itu diketahui dari pengakuan salah satu pejuang ISIS, Abu Bilal al-Homsi. Bilal yang berada di ibu kota ISIS itu meladeni wawancara Associated Press melalui layanan Skype.
BACA JUGA: Tiongkok Ingatkan Pesawat Filipina di Zona Terlarang, Aquino: Kami Tidak Gentar Ancaman
Foto: The Independent
Dia menikahi seorang perempuan Tunisia setelah melalui obrolan online alias chatting selama berbulan-bulan. Begitu bertemu untuk pertama kalinya, Bilal pun langsung menikahi perempuan yang dikenalnya di dunia maya itu.
BACA JUGA: WNI Bunuh Anak Majikan yang Ngaku Disuruh Hantu Itu Divonis 12 Tahun Penjara
Setelah menikah, mereka lantas menikmati bulan madu dengan makan daging panggang di restoran-restoran di Raqqa, serta berjalan menyusuri Sungai Eufrat sembari menikmai es krim. “Ini (Raqqa, red) punya segalanya yang diinginkan seseorang untuk menikah,” kata Bilal.
Raqqa merupakan sebuah kota provinsi di tepi Sungai Eufrat yang sudah 18 bulan berada di bawah kekuasaan ISIS. Di kota itu, kaum militan dan warga sudah lazim melihat kepala musuh dipenggal atau pelaku perzinahan dirajam di depan publik.
Foto: Al Arabiya
Pria-pria bersenjata bersiaga di pos penjagaan untuk memastikan tidak ada pelanggar syariah Islam. Sedangkan di beberapa rumah para komandan ISIS, banyak wanita dan gadis-gadis dari sekte Yazidi ditawan sebagai budak seks.
Namun, para pendukung ISIS menyebut tindakan itu sebagai upaya untuk menegakkan hukum Tuhan. Hal itu juga demi daya tarik bagi Muslim dari penjuru dunia untuk bergabung dengan kekhalifahan ISIS.
Bilal pun menyebut tinggal di Raqqa bukan sekadar berjuang. Sebab, Raqqa yang kini dikuasai ISIS sudah memenuhi syarat sebagai sebuah negara. “Ada institusi-institusi. Ada penduduk dan wilayah yang luas,” katanya.
Raqqa memang memiliki segala fasilitas. Di kota itu ada supermarket dengan persediaan memadai dan banyak warung internet.
Foto: Associated Press
“Kota ini stabil, memiliki segala layanan dan segala yang dibutuhkan. Ini tidak seperti area terpencil ,” sambung pria 28 tahun itu. “Raqqa kini adalah New York bagi kekhalifahan.”
Membantu pejuang untuk menikah memang menjadi kunci bagi ISIS. Bagi pejuang-pejuang ISIS dari luar Suriah yang hendak menikah, mereka akan mendapat bantuan USD 500 atau sekitar Rp 6,25 juta untuk memulai keluarga baru.
Namun, Bilal mendapat bonus lebih karena wanita yang dinikahinga adalah seorang dokter dan mampu berbicara dalam empat bahasa. Sedangkan Bilal sebelum menjadi pejuang ISIS memiliki pengalaman sebagai ahli informasi dan teknologi (IT).
Foto: Daily Mail
Awalnya, Bilal pada 2013 silam masih sebatas pendukung ISIS. Namun, pada 2014 ia memutuskan menjadi pejuang dan karirnya merambat menjadi salah satu pejabat di ISIS.
Rencananya, Bilal akan menggunakan uang bonus yang diterimanya untuk membangun sebuah rumah untuk istrinya dan empat anak kucing. Pasangan itu kini tengah menantikan bayi dan berharap ada bantuan uang tunai karena ISIS memberi bonus USD 400 atau sekitar Rp 5 juta untuk setiap anak yang dilahirkan.(dailymail/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengenaskan 38 Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi