Ini Tips Melindungi Privasi Data saat Bermain TikTok

Senin, 27 Juli 2020 – 20:51 WIB
Ilustrasi aplikasi TikTok. Foto: The Verge

jpnn.com - TIKTOK yang juga dikenal sebagai Douyin, adalah sebuah jaringan sosial dan platform video musik Tiongkok yang banyak digunakan masyarakat dunia saat ini.

Namun, ada juga yang belum berani menggunakan TikTok dengan alasan keamanan.

BACA JUGA: Viral Video, Sejumlah Pejabat Joget Penguin ala TikTok Sebelum Mulai Rapat Bahas APBD

Head of Public Policy, TikTok Indonesia, Malaysia, Filipina, Donny Eryastha menegaskan publik tak perlu khawatir.

TikTok berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna.

BACA JUGA: Pejabat Penting di Indonesia Disarankan Tidak Bermain TikTok

"Kami bekerja dengan seksama untuk mengembangkan infrastruktur keamanan yang terbaik dan menjunjung Panduan Komunitas serta mematuhi aturan dan hukum privasi setempat yang berlaku," kata Donny, dalam keterangan tertulis, dikutip Senin.

Meski begitu, pakar IT Aat Shadewa membenarkan tingkat kesadaran publik mengenai privasi data masih rendah.

BACA JUGA: Ya Ampun, Kepala Dinas Kehilangan Jabatan Gara-gara Joget TikTok di Atas Meja

"Orang-orang tidak menyadari informasi macam apa yang aman untuk dibagi di platform digital dan bagaimana mereka sebenarnya bisa ambil bagian dalam mengatur data tersebut," jata Aat.

"Oleh karena itulah, penting bagi pemain di industri ini untuk terus mengedukasi publik mengenai privasi data," ujar Aat.

Untuk melindungi privasi data, berikut hal-hal yang bisa dilakukan pengguna TikTok.

1. Ganti kata sandi

Mengganti sandi akan me-log out semua pengguna lain yang mungkin punya akses ke akun pengguna.

Jika tidak bisa mengubah kata sandi, hubungi tim pendukung dengan mengunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan pilih Privasi dan Pengaturan > Kirim Ulasan.

Pilih kata sandi yang aman yang mengandung setidaknya satu angka dan karakter khusus.

2. Periksa info akun


Kunjungi tab Profil, klik ikon Pengaturan, dan klik Atur Akun Saya untuk memverifikasi apakah informasi di akun Anda benar.

3. Jangan percaya situs web pihak ketiga


Jangan mempercayai situs web pihak ketiga yang menjanjikan untuk memberikan likes secara gratis, penggemar, mahkota, koin, atau insentif lain.

Hal ini karena situs web pihak ketiga bisa mengambil informasi login.

TikTok mengatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melapor jika menerima tawaran seperti itu.

Sementara itu, dalam pengujian independen yang dilakukan baru-baru ini, Lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok.

Kepala CISSReC, Pratama Persadha, juga menyatakan tidak ditemukan malware di aplikasi TikTok.

"Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi," ujar Pratama.

Hasil pengujian independen ini senada dengan laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS).

CSIS mengatakan tidak ada malware yang ditemukan dalam TikTok, setelah dilakukan banyak riset keamanan siber.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler