jpnn.com - JAKARTA - Aksi begal motor semakin meresahkan. Begal motor tidak hanya beroperasi di Jabodetabek, melainkan sudah merambah ke wilayah lain di Indonesia. Perlu sinergi dari semua pihak untuk mengatasi aksi begal motor ini.
"Kita perlu bersinergi dalam menanggulangi kejahatan apa saja, bukan hanya kasus begal motor," kata Kadiv Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie, Minggu (1/3).
BACA JUGA: Cewek Cantik Otaki Aksi Begal Motor
Menurut Ronny, ada latar belakang terjadinya kasus jalanan tersebut yang perlu diwaspadai bersama oleh pemerintah daerah maupun kementerian terkait. Misalnya, yang terkait dengan kemiskinan, ketenagakerjaan, agama, pendidikan maupun kebudayaan.
"Ini berkaitan dengan akhlak para anak muda yang sering terlibat kasus begal motor," ungkapnya.
BACA JUGA: Simpan 8 Paket Sabu-sabu, RD Ditangkap Polisi
Pemda dan kementerian terkait juga bisa sosialiasi mengajak masyarakat untuk ikut dalam upaya pencegahan tanpa harus main hakim sendiri.
"Saya melihat peran dan kontribusi media bisa ikut memberikan iklan ajakan untuk berupaya mencegah terjadinya begal motor, termasuk perhatian media untuk memberikan ruang bagi para pemerhati masalah kasus jalanan untuk mengajak masyarakat ikut mencegah," paparnya.
BACA JUGA: Sempat Selfie, Wanita Ini Kehilangan Tas Berisi Jam Senilai Rp 8 Juta
Selain itu, Ronny menyarankan, pemda bisa membantu penerangan jalan di tempat sepi, gelap maupun remang-remang. Kemudian, memasang CCTV yang bisa dipantau langsung di setiap kelurahan atau kantor desa oleh petugas Siskamling.
"Yang dipandu oleh tiga serangkai desa atau kelurahan, yaitu kepala desa atau lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa," jelasnya.
Dia mengatakan, nantinya petugas patroli Sabhara akan dihubungi dengan handy talky bila ada kejadian yang terpantau dari CCTV.
"Sehingga kecepatan ke lokasi kejadian dapat lebih terarah dan fokus serta lebih cepat ditangani secara bersinergi," pungkasnya.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemandu Karaoke dan Pacarnya Jadi Otak Begal
Redaktur : Tim Redaksi