jpnn.com - JAKARTA - Mantan anggota Komisi I DPR RI, M Najib mengatakan masalah penculikan para pelaut Indonesia di Filipina Selatan menjadi ujian pertama bagi Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN), Budi Gunawan (BG).
"Itu ujiannya. Bagaimana membebaskan sembilan pelaut warga negara Indonesia yang saat ini masih disandera oleh kelompok bersenjata di perairan laut Filipina Selatan," kata Najib, Minggu (11/9).
BACA JUGA: Lihat Nih, Kapal Latih TNI AL Pengganti Dewaruci
Selain itu, BIN juga diharapkan bisa mematahkan modus operandi penyanderaan WNI agar tidak terulang lagi ke depannya.
"Ini saya kira ujian berat bagi Pak BG. Karena ini penyanderaan kedua. Penyanderaan pertama dibebaskan sudah selesai, kini muncul lagi," ujarnya.
BACA JUGA: Di Sinilah Besok Presiden Jokowi Salat Idul Adha
Kalau ini bebas kata Najib, BIN mestinya memastikan tak akan terjadi lagi penyanderaan di wilayah Filipina. Kalau terjadi lagi, ini akan jadi mainan kelompok-kelompok penyandera Filipina Selatan.
Masalah lainnya yang juga tidak jauh dari Filipina yang harus direspons BIN adalah persoalan laut China Selatan. Sebab menurut politikus PAN itu, klaim China terhadap laut China Selatan tidak hanya overlaping kepada Filipina.
BACA JUGA: Ingat Ya, Jangan Pakai Plastik untuk Bungkus Daging Kurban
"Klaim China terhadap laut China Selatan sudah menyerempet ke Laut Natuna, wilayah laut Indonesia di Provinsi Kepulauan Riau," katanya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensos Kaget Lokalisasi Sintai Masih Beroperasi
Redaktur : Tim Redaksi