jpnn.com - JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kaget dengan adanya praktik prostitusi di Pusat Rehabilitasi Sosial Non Panti (PRSNP) Telukpandan Tanjunguncang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Khofifah tak percaya lokalisasi yang sering disebut Sintai itu masih beroperasi. "Masa sih? Panti rehab? Nanti saya konfirmasi sama wali kota," ucap Khofifah dilansir Batam Pos.
BACA JUGA: Semen Indonesia Salurkan 191 Hewan Kurban Senilai Rp 4,5 miliar
Menurutnya, pemerintah melalui Kementrian Sosial menargetkan tahun 2019, Indonesia bakal bebas lokalisasi. "Tahun 2019 lokalisasi seluruh Indonesia selesai," katanya.
Tapi untuk lokasi prostitusi ilegal di Batam Khofifah mengaku kesulitan untuk menutup. "Namanya juga ilegal bagaimana tutupnya, harus disisir dulu," terangnya.
BACA JUGA: Menteri Eko Ajak Sarjana Kembangkan Potensi Pedesaan
Lebih lanjut Khofiah mengatakan, lokalisasi kini di seluruh Indonesia ada 99 tempat. Semua itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk ditutup, tak terkecuali di Kepri.
"99 itu seluruh daerah. Tanggal 18 September ini (lokalisasi) di Banjar Baru Kalimantan Selatan ditutup," terangnya.
BACA JUGA: Buwas Beber Fakta dan Angka soal Narkoba di Depan Calon Kada, Duh Ngerinya....
Menurutnya, data 99 lokalisasi adalah data yang terkonfirmasi dari rapat terakhir 26 Mei kemarin. (cr13/iil/jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Ada Lagi Kontroversi, Komisi I Diharapkan Beri Dukungan Penuh ke BG
Redaktur : Tim Redaksi