Ini yang Membuat Posisi Indonesia di Arab Saudi Makin Sulit

Selasa, 13 Oktober 2015 – 20:45 WIB
Khatibul Umam Wiranu. FOTO: DOK. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Khatibul Umam Wiranu, menyesalkan sikap Presiden Joko Widodo saat berada di Arab Saudi mau menerima Medali Emas King Abdul Aziz yang diserahkan oleh Raja Salman bin Abdul Aziz.

“Patut kami sesalkan Jokowi mau saja menerima medali emas itu. Padahal dalam waktu bersamaan, semua negara yang jamaah hajinya ada di Makkah, tengah menyorot kinerja pemerintahan Arab Saudi dalam mengurus jamaah,” kata Khatibul Umam Wiranu, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Selasa (13/10).

BACA JUGA: Wow... Rizal Ramli Minta Anggaran Kementeriannya Naik Dua Kali Lipat

Sebelum Presiden Jokowi menerima medali emas tersebut lanjut politikus Partai Demokrat ini, tim pengawas penyelenggaraan haji DPR RI sedang bernegosiasi dengan sejumlah orang dekat Raja Arab Saudi dalam rangka meningkatkan bargaining position Indonesia di mata Arab Saudi.

“Begitu Presiden RI menerima Medali Emas King Abdul Aziz, upaya menaikkan bargaining position tersebut gagal dan Timwas mengalami kesulitan besar untuk mengakses korban crane dan terowongan Mina,” ungkapnya.

BACA JUGA: Ini Dulu, Baru Program Bela Negara Jalan

Mestinya Presiden Jokowi saat itu ikut menekan Raja Arab Saudi agar pelayanan terhadap jamaah haji asal Indonesia ditingkatkan.

“Mestinya Jokowi menunjukkan dignity bangsa yang punya jamaah haji lebih dari 168 ribu jamaah di luar umroh. Kalau perlu perlihatkan ke Raja Arab itu jamaah haji Indonesia punya Rp 73 triliun. Jadi jamaah itu tidak mereka samakan dengan TKI,” ujarnya.

BACA JUGA: Gara-gara Ini, Menhan Dituding Otoriter

Kalau Raja Arab Saudi saat itu tidak mau berkomitmen meningkatkan pelayanannya terhadap jamaah haji Indonesia sesuai dengan standar Indonesia, menurut Khatibul, Jokowi bisa saja mengeluarkan sikap untuk meninjau ulang keberangkatan calon haji dan umroh pada tahun berikutnya.

“Itu yang pernah dilakukan Iran, menyetop jamaah umroh dan haji di tahun 1996. Setelah itu, bargaining position Negara Iran membaik di mata Pemerintahan Arab Saudi,” pungkasnya.(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kejar Pelaku Bentrok di Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler