Inikah Firasat Petugas Bandara yang Tewas karena Jatuh dari Tangga Bandara Itu?

Minggu, 10 Januari 2016 – 01:00 WIB
Jenazah Karyono di rumah duka sebelum dimakamkan. Foto: Sumatera Ekspres/JPG

jpnn.com - PALEMBANG - Karyono (40), seorang cleaning service (CS) Bandara SMB II, Palembang, tewas setelah terpeleset dari tangga anjungan pengantar di bandara tempatnya bekerja, Rabu (7/1) sekitar pukul 16.45 WIB  Peristiwa maut itu dialami bapak delapan anak itu di depan mata putrinya sendiri.

FAJAR WIKO - Palembang

BACA JUGA: Beruang Madu Kerap Keluyuran ke Kampung, Akhirnya jadi Begini, nih Fotonya

Isak tangis mengiringi prosesi pemakaman almarhum Karyono. Orang-orang terkasihnya sangat bersedih. Tak hanya Maryati sang istri yang dinikahinya 20 tahun silam, tapi juga kedelapan anaknya. Juga para saudara, kerabat, dan tetangga.

Kepergian almarhum Karyono menyisakan kenangan tersendiri bagi Febri (16), anak keduanya. Dara yang bekerja di salah satu tempat makan di Bandara SMB II itu  menyaksikan langsung bagaimana sang ayah terjatuh dari tangga anjungan ke lantai bawah bandara.

BACA JUGA: Aduh.. Duh.. Tenaga Kontrak Bakal Dikurangi

"Waktu mau turun, aku mau pegang tangan bapak, untuk saya tuntun ke bawah. Tapi bapak menolak, ‘biar turun sendiri’," ungkap Febri, menirukan ucapan almarhum ayahnya. Baru dua langkah setelah bicara begitu, almarhum terpeleset di tangga. Almarhum  terjatuh ke lantai bawah dari sisi kiri tangga menuju lantai II itu.

Kepalanya lebih dahulu mengenai lantai, tepat di depan deretan anjungan ATM dan jalan menuju WC. Febri hanya bisa menatap nanar tubuh sang ayah yang terkapar di lantai. Febri langsung memanggil ayuknya, Yanti (19),  yang juga bekerja di tempat makan di Bandara SMB II.

BACA JUGA: Mahasiswa Temukan Bom Aktif, Ini Penampakannya

“Waktu aku dan ayuk turun, di bawah sudah ramai orang, kepala bapak mengeluarkan darah, banyak sekali,” cerita Febri sembari terisak. Ia dan ayuknya lalu mendampingi sang ayah yang dilarikan ke RS Myria. Sayang, nyawanya tetap tak tertolong.

Di hari nahas itu, almarhum Karyono yang sudah empat tahun sebagai CS bandara bekerja seperti biasa. Tugasnya membersihkan taman dan pagar areal bandara. Di kalangan teman-teman kerjanya, almarhum dikenal suka bergurau. “Pekerjaan berat jadi ringan karena dia sering bercanda,” kata Marwanto (53), teman kerja almarhum.

Yang paling diingatnya, tiap hari almarhum selalu meminta rokok kepadanya. Sebagai imbalan, almarhum membawakan kopi seduh. “Walau pun ujung-ujungnya saya yang cari air panasnya,” ungkap Marwanto tersenyum mengingat kebiasaan almarhum.

Sebagai teman yang tiap hari bertemu, Marwanto mendapat firasat aneh sebelum kejadian itu. Dalam beberapa hari terakhir, almarhum pernah bercanda seolah-olah akan menggorok leher Marwanto dengan arit. Marwanto membalas candaan itu dengan seolah-olah memukul kepala almarhum dengan botol air mineral.

“Itu candaan dua hari sebelum kejadian, habis guyon kami ketawa–ketawa lagi dengan teman-teman yang lain,” tuturnya.

Ada satu hal lagi keinginan almarhum yang diingat Marwanto. Pria yang oleh almarhum disapa Mbah itu mengungkap kalau almarhum pernah bilang ingin sekali minum es teh manis.

Keinginan itu diungkapnya sesaat sebelum terpeleset. "Mbah, aku kok kepingin es teh ya. Aku mau ke tempat Yanti (anak sulung almarhum), mau minta es (teh). Itu yang terakhir kali dia ucapkan sebelum jatuh," beber Marwanto.

Bukan es teh manis yang didapat almarhum, dia justru dibuatkan kopi dan gado-gado oleh Febri, anak keduanya. Ketika itu, almarhum sudah menunjukkan gelagat aneh. Ia seperti tak nafsu makan dan selalu ingin pulang sehingga sebelum selesai menghabiskan gado-gado buatan anaknya, Karyono pun turun dari tangga anjungan.

Kepergian almarhum membuatnya tak bisa melihat anak bungsunya yang baru lahir sebulan lalu tumbuh kembang seperti anak-anaknya yang lain.

"Kami keluarga sudah ikhlas atas musibah ini. Istrinya memang sangat bersedih, tapi mau diapakan lagi. Mohon doanya saja," tukas Syamsul, adik ipar almarhum Karyono. (*/ce2)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wew.. Pegawai Kemenag Punya 3 Istri, Nggak Hohohihi 3 Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler