Inilah 10 Tokoh Lingkungan Penerima Kalpataru

Kamis, 30 Agustus 2018 – 20:36 WIB
Sejumlah tokoh lingkungan penerima penghargaan Kalpataru. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, BITUNG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan penghargaan Kalpataru pada 10 perintis, pengabdi, penyelamat dan pembina lingkungan hidup Indonesia. 

Penyerahan ini dilakukan di puncak peringatan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) di Taman Wisata Alam Batu Putih, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/8). Menteri Siti didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution saat pemberian penghargaan 

BACA JUGA: KLHK Libatkan MPA Dalam Pengendalian Karhutla

Kalpataru adalah penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup di Indonesia.

BACA JUGA: Mari Belajar Melindungi Konservasi Alam Lewat 13 Kisah

Penghargaan Kalpataru diberikan sejak 1981 silam yang disampaikan pemerintah kepada individu (perseorangan) ataupun kelompok yang dinilai berjasa dalam melestarikan lingkungan hidup baik dalam merintis, mengabdi, menyelamatkan dan membina dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Sebelum memberikan penghargaan itu, Menteri Siti mengingatkan semua kalangan agar bersama-sama menjaga konservasi alam di Indonesia.

BACA JUGA: Pejuang Konservasi Berbagi Cerita di TWA Batu Putih

"Kita kuat dan kaya akan keanekaragaman hayati tapi ancamannya juga cukup besar oleh karena itu ini bagian dari tantangan yang harus kita hadapi. Konsep untuk pengembangan taman nasional maupun kawasan konservasi adalah bagaimana kawasan-kawasan ini bisa menopang pusat pertumbuhan daerah. Mari kita jadikan konservasi alam sebagai sikap hidup dan budaya bangsa," ujar Menteri Siti dalam sambutannya.

Pemberian penghargaan Kalpataru ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, membuka peluang bagi berkembangnya inovasi dan kreativitas, serta mendorong prakarsa masyarakat, sebagai bentuk apresiasi dan motivasi kepada individu maupun kelompok yang telah berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.

Menurut Menteri Siti, penghargaan Kalpataru memiliki empat kategori, yaitu Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan, Penyelamat Lingkungan dan Pembina Lingkungan.

Pemberian penghargaan diberikan berdasarkan hasil sidang Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang dilaksanakan pada 6 Juni 2018 yang memutuskan 10 penerima Penghargaan Kalpataru. (flo/jpnn)

Berikut nama-namanya

  1. Kategori Perintis diberikan untuk Juwari warga RT 01, Dusun Nawungan, Desa Selopamioro, Kec. Imogiri, Kab. Bantul, DIY. Juwari memanen air hujan dengan embung dan mengatasi air untuk pertanian.
  2. Kategori Perintis untuk Oday Kodariyah. Warga Kp.Manggu RT 001 RW 003, Desa Cukang Genteng, Kec. Pasir Jambu, Kab. Bandung, Jawa Barat. Oday adalah pelestari sumber daya genetik tanaman obat.
  3. Kategori Pengabdi, Junaidi warga Komp. Beringin Indah, Sidomulyo Timur, Kota Pekanbaru, Riau. Dia adalag seorang ASN penyuluh kehutanan di Kampar Riau yang menjadikan hutan sebagai pusaka sepanjang masa yang harus dilestarikan.
  4. Kategori Pengabdi, Widodo, warga RT 04, Sorobayan, Gadingsari, Sanden, Kab. Bantul, DIY. Widodo adalah penggerak perani agen hayati bukan pestisida. Dia adalah seorang koordinator petugas pengendali tanaman di Bantul.
  5. Kategori Pengabdi untuk Wutmaili Romuty, warga asal Bere-Bere RT. 01 RW.05, Kel. Batu Meja, Kec.Sirimau, Kota Ambon, Maluku. Dia mendedikasikan keterampilan mengembangkan peralatan untuk perbaikan lingkungan. Wutmaili adalah guru di SMK Negeri 03, Ambon, Maluku.
  6. Kategori Penyelamat diberikan pada Yayasan Lembu Putih Taro Desa Taro, Kec. Tegallalang, Kab. Gianyar, Bali. Kelompok ini melestarikan lembu putih dan Hutan Adat Taro di Gianyar.
  7. Kategori Penyelamat juga diberikan pada Kelompok Tani Ngudi Rejeki Gedoro, Ngelegi, Patuk, Gunung Kidul. Kelompok ini menghijaukan lahan dan menjaga kehidupan.
  8. Kategori Penyelamat untuk Habitat Masyarakat Peduli Alam Raya (HAMPAR) asal Desa Sawo, Kecamatan Campurdarat, Kab. Tulungagung, Jawa Timur. Kelompok ini mereboisasi  lahan kritis menyelamatkan Telaga Buret yang menjadi sumber air empat desa di Kecamatan Campurdara
  9. Kategori Pembina, Bambang Irianto warga Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang, Jawa Timur. Dia membina Glintung Go Green, kawasan konservasi perkotaan.
  10. Kategori Pembina Mochamad Indrawan, warga Kelurahan  Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. Dia seorang pelestari satwa langka dan pembina masyarakat adat Togong Tanga Kabupaten Banggai Kepulauan di Sulawesi Tengah.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Karhutla, Kalteng Perpanjang Status Siaga Darurat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler