jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 12 orang tokoh menerima penghargaan Bineka Tunggal Ika Award 2017 dari LKBN Antara dan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), di Jakarta, Senin (22/5).
Direktur LPI Boni Hargens mengatakan penghargaan tersebut diberikan kepada para tokoh sebagai bentuk apresiasi atas upaya mereka menjaga keutuhan NKRI.
BACA JUGA: KPK dan BNN Harus Hadir!
"Ini bentuk apresiasi supaya seluruh masyarakat bangkit dan terlibat dalam menjaga masa depan bangsa dan negara ini,” ujar Boni.
Pemberian award tersebut, menurut dia dilakukan melalui beberapa tahap menggunakan metode kualitatif. Awalnya, ada 30 tokoh yang dipilih sebagai kandidat penerima penghargaan.
BACA JUGA: Ketua DPR RI Blusukan Ke Pasar Pandansari Kaltim
Setelah melalui serangkaian penilaian dari tim khusus terdiri dari lima orang akademisi yang ditunjuk LPI, ditetapkan 12 penerima award.
Boni menjelaskan, kriteria penilaian dari tim antara lain terkait kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif, Kemudian tindakan konkret untuk tujuan menjaga NKRI dan Bineka Tunggal Ika.
BACA JUGA: KPK Tetap Ingin Delik Korupsi di Luar KUHP
Lalu terkait sikap terhadap organisasi-organisasi radikal yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Berikutnya, memiliki keteladanan dalam menegakkan prinsip Ketuhanan dalam bingkai
Demokrasi Pancasila."Kemudian komitmen pada kemanusiaan, menjaga persatuan, memperjuangkan keadilan," kata Boni menjelaskan kriteria penilaian.
Pantauan JPNN.com di lokasi acara, penyerahan award tidak diterima langsung oleh tokoh penerima, melainkan para pihak yang mewakili. Sebab, hingga acara dimulai tidak satu pun dari mereka yang datang ke lokasi. ACara itu juga diisi dengan diskusi publik.(fat/jpnn)
Berikut nama-nama peraih Bineka Tunggal Ika Award 2017:
1. Megawati Soekarnoputri (Presiden RI ke-5 sekaligus ketua umum DPP PDI Perjuangan)
2. Oesman Sapta Odang (tokoh senior sekaligus ketua DPD RI)
3. Jenderal Polisi Budi Gunawan (kepala BIN)
4. KH Said Aqil Siradj (ketua umum PBNU)
5. Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (Panglima TNI)
6. Jenderal Polisi Tito Karnavian (Kapolri)
7. Shinta Nuriyah Wahid (Tokoh Kebangsaan)
8. Prof Ahmad Sayfi'i Ma'arif
9. Yaqut Cholil Quomas (ketua umum GP Anshor)
10. Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta)
11. Prof Magnis Suseno (Filsuf dan Pemikir Kebangsaan)
12. Yudi Latief (Pendiri Nurcholis Madjid Society/Pemikir Kenegaraan dan Keagamaan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Yohana: Peran Perempuan Indonesia Tidak Diragukan Lagi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam