jpnn.com, JAKARTA - Tiga mahasiswa dari Universitas Indonesia, Universitas Riau, dan Universitas Lampung Mangkurat berhasil menjadi pemenang Dexa Award Science Scholarship (DASS) 2020.
Para pemenang yaitu Yoga Romdoni dari Jurusan Kimia Fakultas MIPA UI, Reno Susanto dari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau, dan Joshua Eka Harap dari Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat.
BACA JUGA: Lulusan Terbaik Podomoro University ini Raih Beasiswa di Korea
Ketiganya berhak mendapatkan beasiswa S2 dengan total nominal Rp 1 miliar.
Menurut Ketua Panitia DASS 2020 Sonny Himawan, hingga saat ini sudah lebih dari 3.000 penerima beasiswa DASS.
BACA JUGA: Jumlah Santri yang Mendaftar Beasiswa PBSB Turun Drastis
Mulai tingkat pendidikan dasar, akademis profesi Apoteker, hingga jenjang pendidikan tinggi S2 sejak 2009.
"Program beasiswa S2 DASS 2020 mampu menjaring 1.691 pendaftar yang berasal dari 34 provinsi, 403 kabupaten/kota, dan 378 universitas di seluruh Indonesia. Dan, akhirnya diputuskan 3 pemenang," kata Sonny dalam Virtual Ceremony DASS 2020, di Youtube Channel Official Dexan TV, Rabu (17/6).
BACA JUGA: Masuk Garasi Sandiaga Uno, Andre Taulany Langsung Terkejut
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro pada kesempatan tersebut mengatakan, di era baru menjadi peluang untuk menciptakan riset dan inovasi yang mendukung Indonesia maju, mandiri terutama di sektor kesehatan.
“Selama masa ini, riset vaksin dan pengobatan COVID-19 yang efektif akan terus dikembangkan. Di sinilah saintis sebagai harapan bangsa dapat berkontribusi melalui perkembangan riset dan penelitian yang bermanfaat untuk mencapai kemandirian bangsa agar kita tidak terus menerus bergantung pada produk impor,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, di masa mendatang, Indonesia akan butuh banyak peneliti, inovator, dan orang-orang yang mau menciptakan solusi untuk tantangan bangsa di masa depan.
Karena itu gunakan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk berkontribusi bagi negara kita.
"Anda sebagai penerus bangsa di bidang penelitian, memegang peranan penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mandiri, terutama di sektor kesehatan. Masa depan bangsa di tangan para generasi muda untuk mencapai Indonesia emas 2045,” tegasnya.
Pimpinan Dexa Group Ferry A Soetikno menyampaikan, sains adalah dasar kita bertumbuh. Sulit sekali membayangkan di masa depan tanpa sains dan inovasi.
Karena itulah DASS ini diselenggarakan untuk mendukung peningkatan inovasi di sektor farmasi dan kesehatan.
Sementara Ketua Dewan Juri DASS 2020 Raymond Tjandrawinata mengemukakan, lewat DASS dicari calon-calon saintis yang mau berinovasi untuk menemukan obat di masa depan yang dapat digunakan khususnya bermanfaat bagi pasien COVID-19.
“Para saintis dari finalis DASS tidak berhenti di sini, tetapi harus memberikan kontribusi melalui riset yang dilakukan. Karena Indonesia tidak akan maju tanpa riset. Indonesia tidak akan maju kalau kita tidak mempunyai produk-produk yang berasal dari Tanah Air kita. Indonesia tidak akan maju kalau kita hanya suka mengimpor tidak hanya produk kesehatan tetapi juga lainnya. Tanpa memproduksi sendiri di dalam negeri kita tidak akan menjadi negara modern,” beber Raymond. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad