Inilah 7 Harapan LaNyalla Mahmud Mattalitti untuk Ikatan Guru Indonesia

Sabtu, 10 April 2021 – 15:16 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Foto: Humas DPD RI.

jpnn.com, BENGKULU - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti memastikan bahwa Komite III DPD yang membidangi pendidikan siap memperjuangkan kepentingan para guru.

"Melalui Komite III, DPD RI insyallah akan selalu berpihak kepada kepentingan para guru, utamanya mewujudkan suksesnya pendidikan dalam kualitas dan kuantitas di Indonesia," kata LaNyalla saat membuka Rapat Kerja Nasional dan Seminar Nasional Ikatan Guru Indonesia (IGI) di Kota Bengkulu, Sabtu (10/4).

BACA JUGA: Hasil Survei IGI: Menteri Nadiem Biasa Saja

LaNyalla didampingi Senator asal Bengkulu Ahmad Kanedi dan Eni Khairani, serta Ketua Komite III Sylviana Murni, Ketua Komite I Fachrul Razi, Senator Evi Apita Maya (NTB) dan Bustami Zainuddin (Lampung).

Dari IGI hadir menyambut LaNyalla dan rombongan yakni Ketua Dewan Pembina IGI Marjuki, Ketua Umum IGI Danang Hidayatullah, juga utusan IGI dari 34 provinsi di Indonesia. Tampak hadir juga Wakil Wali Kota Bengkulu Dedi Wahyudi, dan Asisten II Pemerintah Provinsi Bengkulu Yuliswani.

BACA JUGA: Ketum IGI: Guru Honorer Tidak Sanggup Mengamankan Seluruh Siswa di Masa Pandemi

LaNyalla menyampaikan tujuh harapannya kepada IGI demi pendidikan berkualitas dan bermartabat. Senator dari Jawa Timur itu berharap IGI dapat melakukan tujuh hal tersebut.

"Pertama, kami ingin IGI konsisten melakukan program kerja peningkatan kualitas guru, terutama yang dapat menjangkau guru di daerah-daerah tertinggal, di pulau terdepan dan pulau terluar di Indonesia,” kata LaNyalla yang ayahnya juga pendidik di Universitas Airlangga Surabaya itu.

BACA JUGA: Ketum IGI: Guru dan Siswa Rugi Besar Kalau Tahun Ajaran Baru Tidak Diundur

Kedua, lanjut LaNyalla memberikan pelatihan metode pembelajaran yang adaptif terhadap globalisasi dan era disrupsi.

Ketiga, tetap memberikan penekanan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran kepada anak didik.

Keempat, IGI wajib konsisten memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru. Kemudian, hadir sebagai wadah yang memperjuangkan hak-hak guru yang independen.

Kelima, LaNyalla minta IGI selalu belajar akan hal-hal baru karena guru harus menjadi sosok yang memberi inspirasi bagi anak didik.

“Keenam, IGI sebagai organisasi juga harus menjadi inspirasi bagi anggotanya, sekaligus bagi wadah organisasi guru yang lainnya," ujarnya.

Ketujuh, ketua Kehormatan Kadin Jatim itu mengatakan IGI harus mampu melakukan sinergi dan komunikasi dengan pemerintah pusat, daerah dan organisasi profesi guru lainnya untuk bersama-sama berjuang demi guru dan dunia pendidikan Indonesia.

"Di daerah pemilihan saya, di Jawa Timur, masih ditemukan fakta di lapangan guru yang mendapat honor sangat jauh di bawah standar kebutuhan hidup selama satu bulan. Masih jauh di bawah UMR buruh pabrik," kata alumnus Universitas Brawijaya Malang itu.

Dia menilai fenomena tersebut sangat ironi karena buruh pabrik menghadapi mesin dengan output produk barang, sedangkan guru harus mendidik manusia dengan output produknya adalah moral dan akhlak atau budi pekerti para penerus tongkat estafet bangsa dan negara ini.

"Sudah saatnya kita memiliki pandangan seperti Jepang,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa seperti yang sama-sama diketahui, setelah menderita kehancuran akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, yang pertama dilakukan pemerintah Jepang adalah mengumpulkan para guru.

“Artinya, proses belajar mengajar dan pendidikan menjadi bagian penting dari percepatan kebangkitan Jepang setelah mengalami kehancuran di tahun 1945, bersamaan dengan kemerdekaan Indonesia," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, LaNyalla juga memberikan apresiasi untuk IGI yang kepengurusannya telah menyebar di 34 provinsi dan di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Termasuk menjangkau daerah-daerah terpencil seperti Kabupaten Kaerom, Biak Numfor, Yalimo di Papua dan daerah lainnya. Termasuk pula adanya kepengurusan IGI di luar negeri.

"Saya juga angkat topi, karena IGI juga telah mampu menerapkan pola pelatihan peningkatan kualitas anggota berbasis internet, sehingga mampu menjangkau pelosok negeri dan memotong birokrasi organisasi. Sehingga dapat disebut IGI adalah sebuah organisasi modern yang efektif," kata LaNyalla Mahmud Mattalitti. (*/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler