jpnn.com - Fotografer Harian Rakyat Sulsel, Ikhsan Arham menjadi korban kekerasan dengan ditendang polisi saat meliput unjuk rasa penolakan harga BBM di depan Kampus UNM Makassar, Jalan AP Pettarani, Kamis 13 November. Meski menenteng kamera dan memasang tanda pengenal (id card) Ikhsan mengalami kekerasan dua anggota polisi. Beberapa wartawan lain juga mengalami kekerasan serupa.
Kameramen Metro TV, Vincensius Waldy juga dilaporkan menjadi korban penganiayaan oknum polisi. Bahkan korban dilarikan ke Rumah Sakit Faisal guna mendapatkan perawatn intensif. Dia mendapat hantaman keras tameng Brigader Mobil (Brimob) Polda Sulselbar.
BACA JUGA: Malam Sebelum Bunuh Diri, Aiptu Yudika Berdoa Sambil Menangis
Waldy menceritakan setelah terjadi bentrokan antara mahasiswa vs polisi, terdengar informasi Wakapolrestabes Makassar, AKBP Totok Lisdiarto terkena busur. Setalah itu, polisi menyisir kampus orange itu menangkap satu per satu orang yang ada di dalam kampus.
Menurut Waldy saat itu dia bersama fotografer Koran Tempo Makassar, Iqbal Lubis di belakang para Brimob. Waktu itu rombongan Brimob hendak menangkap mahasiswa yang tengah kuliah dalam ruangan.
BACA JUGA: Pemkab Fasilitasi UMKM Promosi di Social Media
Saat memotret, tiba-tiba kamera yang ada di tangan Iqbal dirampas dan terjadi pemukulan. “Saya lihat ada polisi lari ke arah mahasiswa yang sementara belajar. Makanya saya mau foto. Pas saya mau foto kameraku dirampas. Saya lawan polisi malah mau memukul, ” kata Iqbal.
Saat Waldy hendak melerai pengeroyokan itu, justru mendapat hantaman tameng oknum polisi itu. “Posisi saya memang terbuka. Mana tahu saya kalau akan dihantam pakai tameng. Saya langsung mencari pertolongan setelah darah mengalir,” ungkapnya.
BACA JUGA: Wakapolrestabes Kena Anak Panah, Polisi Bertindak Brutal
Setelah kejadian itu, dia dilarikan ke RS Faisal yang tak jauh dari kampus itu. Di sini Waldy mendapat lima jahitan menutup luka menganga di kepalanya.
Selain itu, fotografer harian Rakyat Sulsel, Ikhsan Arham juga dianiaya. Hampir bersamaan dengan penganiayaan Waldy, Ikhsan yang berada di gerbang kampus langsung ditendang sejumlah polisi.
“Awalnya, saya aman-aman saja memotre. Tiba-tiba saya didatangi polisi dan ditendang. Tiga kali saya ditendang, ” kata Ikhsan. (rsol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis
Redaktur : Tim Redaksi