jpnn.com - MAKASSAR - Bentrokan antara mahasiswa yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan polisi di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/11) tak terhindarkan. Anak panah yang mengena dada samping sebelah kanan Wakapolrestabes Makassar, AKBP Toto Lisdiarto memicu aparat kepolisisan bertindak brutal.
Polisi langsung menyerang dan menangkap belasan mahasiswa. Korps Bhayangkara ini juga merangsek masuk ke dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan Andi Pangerang Pettarani dengan merusak jendela ruangan kuliah.
BACA JUGA: Enam Warga Bantul Meninggal Akibat Leptospirosis
Mahasiswa yang sedang kuliah juga ikut jadi korban. Beberapa mahasiswa program pascasarjana (PPs) UNM yang sedang kuliah dalam gedung, sangat geram dan kecewa lantaran motor mereka dirusaki oknum petugas yang tiba-tiba menyerang kampus.
Aksi brutal polisi menghancurkan dan merebahkan sebagian motor yang terparkir di bagian selatan gedung PPs. Parkiran itu memang dikhususkan bagi para mahasiswa PPs UNM. “Banyak motor mahasiswa yang tidak bersalah, dihancurkan oleh polisi,” ujar Joem, mahasiswa PPs UNM angkatan 2012.
BACA JUGA: Sebelum Wakapolrestabes Kena Anak Panah, Mahasiswa Dilempari
Wartawan juga ikut menjadi sasaran aksi polisi. Memory card kamera wartawan dirampas. Fotografer, Opik menuturkan, seorang berpakaian preman beserta belasan polisi tiba-tiba merebut kameranya saat sedang merekam pengejaran polisi di parkiran kampus PKn UNM. Memori yang direbut berkapasitas delapan Giga dari kamera Nikon D3100. (ris/awa/jpnn)
BACA JUGA: Demo Kenaikan BBM, Wakapolrestabes Kena Anak Panah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribut dengan Istri, Aiptu Yudika Bunuh Diri
Redaktur : Tim Redaksi