Inilah Alasan Pulau Komodo Bakal Ditutup Sementara

Jumat, 08 Februari 2019 – 07:53 WIB
Komodo di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. Foto: Kemenpar

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam waktu dekat akan membentuk tim terpadu untuk melakukan kajian tentang kemungkinan penutupan sementara Pulau Komodo di kawasan Taman Nasional (TN) Komodo.

Hal tersebut dilakukan setelah melihat populasi Komodo yang terus menunjukkan tren penurunan dalam 2 tahun terakhir. Diperkirakan, penurunan populasi disebabkan perburuan rusa dan kerbau yang merupakan mangsa utama komodo.

BACA JUGA: Pulau Komodo Ditutup pada 2020 ?

Selain itu, tim terpadu juga akan membuat prediksi masa depan pengelolaan TN Komodo sebagai kawasan eksklusif.

Tim akan terdiri dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), bersama Pemprov NTT, Pemkab Manggarai Barat. “Setelah nanti terbentuk, tim terpadu ini akan segera bekerja melaporkan hasil kajiannya kepada Menteri LHK paling tidak pada Juli 2019,” kata Dirjen KSDAE Wiratno, seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: KLHK Bentuk Tim Terpadu Kaji Rencana Penutupan Pulau Komodo

Penutupan atau pembukaan kembali suatu kawasan konservasi diputuskan atas pertimbangan ilmiah dan kondisi tertentu. Untuk TN Komodo, tim terpadu akan memberikan rekomendasi kepada KLHK melalui Direktorat Jenderal KSDAE pada bulan Agustus 2019.

Wiratno menjelaskan, jika tim memutuskan Pulau Komodo harus ditutup, paket wisata yang telah terlanjur dipasarkan tetap dapat dilanjutkan, kecuali di Pulau Komodo. Penutupan akan berlaku efektif mulai Januari 2020 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

BACA JUGA: Menteri Siti Minta Gubernur Viktor Kaji Lagi Penutupan Taman Nasional Komodo

"Yang ditutup hanya Pulau Komodo, tidak semua kawasan TN Komodo. Turis masih bisa melihat Komodo di Pulau Rinca dan di beberapa tempat lainnya," Ujar Wiratno.

BACA JUGA: Komarudin Watubun: Cabut Investasi Berisiko di Pulau Komodo

Hal lain yang disepakati adalah pengaturan pintu masuk jalur kapal dan penjualan tiket masuk menuju TN Komodo akan ditetapkan melalui satu pintu, yaitu Pelabuhan Labuhan Bajo. Selama ini banyak kapal-kapal wisatawan yang berasal dari Lombok maupun Bali.

Pengawasan dan kontrol terhadap aktivitas pariwisata juga akan ditingkatkan, seperti pada aktivitas melihat satwa Komodo, snorkling, diving, serta kegiatan lainnya.

Wiratno juga mengkaji opsi menaikkan retribusi masuk kawasan wisata TN Komodo. Karena biaya konservasi yang relatif mahal. Juga untuk sedikit menekan kunjungan turis ke Pulau Komodo dan sekitarnya.

“Kita hitung willingness to pay para pengunjung itu sekitar Rp 3 juta, sementara sekarang biaya masuk TN Komodo Cuma Rp 150 ribu,” katanya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov NTT Alexander Sena mengungkapkan berdasarkan catatan Pemprov, tercatat populasi Komodo di Pulau Komodo tercatat sekitar 3.000 ekor di tahun 2015. Jumlah tersebut menurun menjadi sekitar 2.800 pada tahun 2018.

BACA JUGA: Tenang, Tidak Semua Kawasan Taman Nasional Komodo Ditutup

“Kami meyakini ini ada kaitannya dengan kegiatan perburuan rusa yang dilakukan secara liar,” katanya.

Sena menambahkan, pihak Pemprov akan mempertimbangkan semua dampak ekonomi yang ditimbulkan jika Pulau Komodo ditutup. (tau)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Wacana Penutupan TN Komodo, Anggota DPD: Jangan Bikin Warga Susah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler