Inilah Black Hole Terdekat dari Bumi, Jaraknya 1.000 Tahun Cahaya

Jumat, 08 Mei 2020 – 07:07 WIB
Sebuah lubang hitam di konstelasi Telescopium yang berjarak 1.000 tahun cahaya dari Bumi. Grafis: ESO

jpnn.com - Para astronom di European Southern Observatory (ESO) menemukan sebuah black hole atau lubang hitam berukuran raksasa. Ukuran black hole di sistem HR 6819 itu empat kali lebih besar dari Matahari dan berjarak sekitar 1.000 tahun cahaya dari Bumi.

Karena ukurannya yang besar dan jaraknya hanya 1.000 tahun cahaya, lubang hitam itu bisa dilihat dengan mata telanjang. Tak perlu teleskop ataupun binokular untuk melihat bintang-bintang di kegelapan pada malam yang cerah di hemisfer selatan.

BACA JUGA: Opini Hawking tentang Black Hole, Ketiadaan Tuhan dan Alien

Maujud raksasa di antariksa yang terbentuk dari bintang hancur itu berlokasi di konstelasi Telescopium, membentuk bagian dari ‘triple system’ bersama dua bintang lainnya. Astronom menemukan lubang hitam itu setelah melacak dua bintang yang mendampinginya dengan teleskop berdiameter 2,2 meter di Observatorium La Silla, Chile.

Hasil penelitian astronom tentang lubang hitam di HR 6819 itu telah dipublikasikan melalui jurnal Astronomy and Astrophysics. Ilmuwan yang ikut menulis penelitian, Petr Hadrava menyebut lubang hitam di HR 6819 merupakan temuan mengejutkan.

BACA JUGA: Ada Black Hole di Bima Sakti

“Kami benar-benar terkejut ketika menyadari bahwa ini adalah sistem bintang pertama dengan lubang hitam yang bisa dilihat dengan mata tanpa bantuan,” ujar ilmuwan emeritus di Akademi Sains Republik Ceko itu.

Tim astronom itu semula mengobservasi HR 6819 sebagai bagian dari studi atas sistem bintang ganda. Namun, ilmuwan yang menganalisis hasil observasi itu justru terpana oleh penemuan maujud ketiga yang sebelumnya tidak terdeteksi, yakni sebuah lubang hitam.

BACA JUGA: Katie Bouman, Sang Pemotret Lubang Hitam

Satu dari bintang itu mengorbit objek tak terlihat setiap 40 hari, sementara lintang kedua tetap berada di jarak yang jauh. Lubang hitam di HR 6819 itu benar-benar hitam dan tidak berinteraksi dengan lingkungannya.

Namun, tim peneliti bisa melihat keberadaan lubang hitam itu dan mengukur masanya dengan mempelajari bintang yang mengelilinginya. Dr Thomas Rivinius yang memimpin penelitian ESO mengatakan, sistem HR 6819 memuat lubang hitam yang terdekat dengan Bumi.

“Sebuah objek tak terlihat yang ukurannya paling tidak empat kali Matahari hanya bisa menjadi lubang hitam,” ujarnya.

Para ilmuwan meyakini temuan itu bisa menuntun pada penemuan akan lubang hitam lebih banyak lagi pada masa mendatang. Ilmuwan juga memperkirakan lebih banyak lagi bintang hancur karena umurnya berakhir di galaksi Bima Sakti dan kemudian menjadi lubang hitam.

Sebelumnya lubang hitam yang paling dekat dengan Bumi ada di konstelasi Monoceros. Jaraknya sekitar 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Namun, ilmuwan meyakini masih ada banyak lubang hitam tersembunyi yang jaraknya lebih dekat dengan Bumi. “Pasti ada ratusan juta lubang hitam di luar sana, tetapi yang kita tahu hanya beberapa saja,” kata Rivinius.(star/ara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler