Inilah Calon Pabrik Pendukung Produksi Vaksin COVID-19

Sabtu, 17 Oktober 2020 – 14:56 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat meninjau calon pabrik pendukung produksi vaksin COVID-19. Foto Humas Kemenristek/BRIN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengunjungi fasilitas pabrik vaksin PT Biotis Prima Agrisindo.

Agenda kunjungan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melihat kesiapan calon pabrik vaksin COVID-19 pendukung Bio Farma. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Siswa SMKN Nikahi 2 Wanita, Kapolri Siap Sikat Semua yang Terlibat, Gatot Cs Diminta Siap-siap

“Kami perlu melihat kesiapan dan kemampuan dari calon-calon pabrik vaksin COVID-19 mengingat Bio Farma dengan segala pengalamannya tentu perlu dukungan pemerintah dan swasta industri farmasi dalam memproduksi vaksin,” jelas Menristek Bambang saat kunjungan kerjanya, Jumat (16/10).

Dia menambahkan, agenda pelibatan swasta dalam produksi vaksin COVID-19, nantinya sebagai subcon dari Bio Farma. Di mana proses tahap uji klinis, registrasi produksi dan semua persiapan tetap dilakukan Bio Farma. 

BACA JUGA: MUI Dilibatkan dalam Perencananaan Pembuatan Vaksin Covid-19

Menteri Bambang juga mendukung upaya bersama segala pihak dalam pemenuhan vaksin COVID-19, demi keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Nantinya para industri farmasi swasta ini akan berada di bawah Bio Farma, kami akan melihat mana swasta yang sudah siap dan kami akan hubungkan dengan Bio Farma sehingga bisa dibuat konsorsium produsen vaksin. Kami sangat apresiasi dan mendukung semua niat baik berbagai pihak dan tentunya mengikuti prosedur,” tambah Menteri Bambang.

BACA JUGA: Wabup Hengky Kurniawan Disuntik Vaksin COVID-19, Ini yang Dirasakan

PT Biotis Prima Agrisindo sebelumnya merupakan perusahaan pengembang dan produsen vaksin hewan. Perusahaan ini baru saja mendapatkan izin industri farmasi khusus pengembangan farmasi manusia.

Pabrik vaksin yang berdiri di atas tanah 45.000 meter persegi ini mempunyai fasilitas terdiri dari ruang produksi vaksin aktif, ruang produksi vaksin inaktif (vaksin yang telah dijinakkan) dan laboratorium penguji Bio Safety Level III.

“Kami sudah mendapatkan izin industri farmasi khusus pengembangan farmasi manusia, namanya Biotis Pharmaceutical Indonesia. Memang pabrik ini didesain awalnya untuk vaksin hewan.

Namun, melihat kebutuhan produksi vaksin manusia saat ini maka kami berikhtiar ikut serta,“ tutur FX Sudirman selaku CEO PT Biotis Prima Agrisindo. (esy/jpnn)

 

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler