Inilah Cara Balai Taman Nasional Meru Betiri Membangkitkan Ekonomi Masyarakat Sekitarnya

Sabtu, 09 Mei 2020 – 17:15 WIB
Balai Taman Nasional Meru Betiri membeli hasil produksi masyarakat dan memberikan bantuan itu kepada para tenaga medis. Foto: dok.KLHK

jpnn.com, JEMBER - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya untuk menegakkan keadilan bagi masyarakat yang hidupnya bergantung pada kawasan hutan.

Saat ini, masyarakat diberikan akses kelola hutan secara legal, dengan tetap menjalankan prinsip pelestarian, dan mendatangkan manfaat ekonomi dari hasil hutan yang dikelola.

BACA JUGA: Pandemi Corona, Penyelamatan Mangrove Taman Nasional Way Kambas Tetap Berjalan

Hal ini juga yang dilakukan  Balai Taman Nasional Meru Betiri di Jember, Jawa Timur.

“Secara historis, telah terjalin interaksi antara masyarakat dengan kawasan hutan, yang bermuara pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk menggapai kesejahteraan, termasuk di Taman Nasional Meru Betiri,” ujar Kepala Balai Taman Nasional (TN) Meru Betiri, Maman Surahman.

BACA JUGA: Kasus Tambang Emas Ilegal di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone Segera disidangkan

Maman menjelaskan, masa pandemi Covid-19 ini, berpengaruh terhadap perputaran roda ekonomi di sekitar kawasan yang berdampak pula pada menurunnya kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan upaya melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat sekaligus mendorong upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PNS Pensiun jadi Ancaman, MUI Desak Jokowi

Maman mengungkapkan bahwa ada lebih dari 25 kelompok masyarakat binaan yang terus didampingi oleh Balai TN Meru Betiri.

Kelompok-kelompok binaan tersebut mengembangkan produk-produk inovasi berbasis masyarakat, seperti minuman herbal (corina, jahe instan, temulawak instan), madu, kopi, budidaya ayam buras, budidaya ikan lele, budidaya jamur tiram dan produk-produk olahan seperti nugget jamur, jamur crispy, abon jamur, sate jamur, es krim durian, batik pewarna alami, keripik pisang dan keripik singkong.

Salah satu di antara produk-produk tersebut, yaitu Jamu Corina, sudah selayaknya mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk dijadikan sebagai produk unggulan.

“Jamu Corina ini minuman herbal produk King Betiri, salah satu kelompok binaan kami. Jamu ini mampu menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, dibuat dari bahan-bahan tumbuhan obat yang tumbuh di kawasan TN Meru Betiri. Makanya kami terus dukung, apalagi diyakini bahwa jamu ini mampu mencegah penyebaran Covid-19,” ujar Maman.

Dijelaskan Maman, pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan TN Meru Betiri menggunakan konsep Alih Lokasi, Alih Komoditi, dan Alih Profesi.

“Bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, antara lain peningkatan keterampilan, diversifikasi produk berupa pembuatan minuman herbal untuk meningkatkan stamina seperti Jamu Corina, diverifikasi produk olahan jamur seperti jamur crispy, sate jamur, nugget jamur, pengolahan kopi, madu, pembuatan batik dengan pewarna alami, dan lain-lain,” jelas Maman.

Dalam masa pandemi Covid-19, pemberdayaan masyarakat terus dilakukan. Dukungan pemberdayaan masyarakat diwujudkan dalam bentuk pembelian produk-produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) masyarakat, seperti madu dan Jamu Corina, untuk selanjutnya disalurkan kepada petugas medis di 8 Puskesmas sekitar TN Meru Betiri.

Melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat tersebut, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisten (KSDAE) Wiratno mengatakan  upaya yang dilakukan oleh Balai TN Meru Betiri ini menggambarkan wujud nyata dari upaya Ditjen KSDAE KLHK dalam peningkatan ruang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan konservasi.

“Saya berharap agar semua pihak, utamanya Balai TN Meru Betiri, melakukan langkah kolaboratif yang konkrit bersama masyarakat dan stakeholder terkait guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat dari pinggiran hutan, dalam hal ini hutan konservasi, sehingga dapat terjaga keseimbangan alam dan alam pun akan menjaga kita,” ucap Wiratno. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler