Inilah Cara Baru Resepsi Pernikahan di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Petunjuknya

Selasa, 14 Juli 2020 – 12:42 WIB
Salah satu contoh penerapan protokol kesehatan saat jamuan makan di resepsi pernikahan. Foto: ngopibareng

jpnn.com, MALANG - Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) Malang Raya, Jatim sudah menyiapkan protokol kesehatan untuk menggelar resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.

"Di masa pandemi, kami harus menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari dekorasi sampai dengan event wedding-nya. Jangan sampai timbul klaster baru," ujar Ketua Aspedi Malang Raya, Denny Firmanda.

BACA JUGA: Anak David Beckham Menikah di Usia 21 Tahun dengan Model Cantik Ini

Penerapan protokol kesehatan tersebut dimulai dari cek kesehatan para karyawan dengan melakukan pemeriksaan suhu tubuh terlebih dahulu.

"Kami juga melengkapi dengan face shield sarung tangan itu yang wajib dulu. Sebelum acara, kami semprotkan disinfektan (tempat resepsi pernikahan) dan selesai acara, kami juga semprotkan disinfektan," sambung Denny.

BACA JUGA: Surat Edaran Terbaru Kemenag: Akad Nikah Bisa Digelar di Gedung dan Masjid

Dari sisi dekorasi panggung, Denny menambahkan, akan mendesain panggung pernikahan dengan sistem berundak.

"Kami gunakan panggung berundak. Jadi ada jaga jarak dalam foto. Jadi tidak berdekatan. Ada physical distancing," katanya.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Negara Dipermainkan Djoko Tjandra, Surat untuk Bu Mega, Denda Tanpa Masker

Kursi tamu juga akan diatur jaraknya agar tidak berdekatan. Begitu dengan jumlah tamu akan dibatasi sesuai dengan tempat diselenggarakannya resepsi pernikahan.

"Jumlah tamu kami batasi 50 persen sesuai dengan venue. Jika melebihi kapasitas yang di luar tidak boleh masuk. Nanti juga ada ruang transit. Sirkulasi memang benar-benar kami atur," tambah Denny.

Untuk undangan sendiri akan diterapkan sistem barcode untuk meminimalisir sentuhan dan memudahkan pengecekan jumlah tamu.

"Untuk makan nanti sistemnya diambilkan. Ada juga sistem hampers. Jadi tidak ada makan di tempat. Sistemnya macam-macam," terang Denny.

Dia berharap dengan jaminan protokol kesehatan tersebut, para tamu tidak merasa cemas lagi dalam hadir di resepsi pernikahan di tengah pandemi Covid-19.

"Biasanya rata-rata tiap vendor itu dapat event 20 sampai 30 per bulannya. Saat pandemi susut, rata-rata 4 sampai 7 event. Itupun kebanyakan hanya akad saja. Tidak memakai resepsi," keluhnya.

Adapun untuk para klien, ujar Denny, rata-rata memilih untuk menjadwal ulang resepsi pernikahan pada awal tahun depan. Namun, untuk jumlah pasti, dia masih belum bisa menjelaskan karena jumlahnya variatif.

"Kami lagi branding para calon pengantin untuk memakai vendor di bawah Aspedi. Karena kami sudah punya standar protokol kesehatan sendiri dan itu sudah kami sosialisasikan kepada para vendor," terangnya.

Untuk vendor Aspedi di Malang Raya sendiri, Denny belum bisa menjelaskan secara detail, tetapi untuk vendor di Jawa Timur ada sebanyak 110 vendor.

"Jadi dari teman-teman Aspedi sosialisasi protokol kesehatan tersebut kami barengi dengan komitmen. Jika ada yang melanggar sudah ada sanksinya," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler