Inilah Data Investasi Asing Setahun Pemerintahan Jokowi

Rabu, 21 Oktober 2015 – 06:59 WIB
Franky Sibarani. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan, minat investasi asing selama setahun pemerintahan Presiden Jokowi mencapai USD 165 miliar atau sekitar Rp 2.000 triliun.  Angka investasi pada periode 22 Oktober 2014-16 Oktober 2015 itu tergolong cukup tinggi.

''Minat investasi itu berasal dari beberapa negara,'' kata Kepala BKPM Franky Sibarani di kantornya kemarin (20/10).

BACA JUGA: Kementerian DPDTT Kembangkan Program Peternakan Berbasis Desa

Menurut dia, minat investasi yang masuk ke Indonesia terdiri atas beberapa sektor prioritas. Tiga sektor teratas adalah hilirisasi industri, infrastruktur, serta pariwisata dan kawasan industri. Sektor hilirisasi industri setidaknya menyumbang USD 59 miliar (sekitar Rp 737 triliun) atau 35 persen dari keseluruhan minat investasi.

''Selain hilirisasi industri, infrastruktur dan pariwisata serta kawasan industri merupakan sektor yang diminati banyak investor asing,'' jelasnya.

BACA JUGA: Menteri Jonan Ibaratkan Baju Batik Harganya Boleh Beda, Tapi...

 Minat di sektor infrastruktur, lanjut dia, mencapai USD 48,7 miliar (sekitar Rp 608 triliun). Untuk sektor pariwisata dan kawasan industri, minat investasi yang masuk tercatat USD 11,9 miliar atau setara Rp 148 triliun. Pihaknya akan mendorong minat investasi di tiga sektor tersebut untuk direalisasikan.

''Minat investasi ibarat embrionya. Jadi, untuk benar-benar memiliki dampak positif yang dirasakan masyarakat, minat-minat ini harus dikawal,'' tutur dia.

BACA JUGA: Satu Tahun Jokowi-JK, Kemenhub Baru Bangun 15 Bandara

Terkait dengan negara investor, Franky menuturkan bahwa satu di antara tiga negara teratas adalah Tiongkok dengan minat investasi USD 61 miliar. Kemudian, Korea Selatan dengan minat investasi USD 46 miliar serta negara-negara Timur Tengah dan Afrika USD 23 miliar.

''Ini murni hanya minat investasi. Jadi, belum ada yang masuk dan menyampaikan izin prinsip,'' ungkapnya.

 Tingginya minat investasi tidak lepas dari upaya pemerintahan Jokowi-JK dalam menyederhanakan izin. ''Tiga hari menjabat, langsung melakukan sidak ke kantor BKPM. Kami sadar perbaikan harus terus berkelanjutan,'' papar Franky.

 Salah satu terobosan program BKPM dalam setahun terakhir adalah peluncuran sistem online pada 26 Januari 2015. Lalu, program geliat investasi perusahaan konstruksi, peluncuran desk investasi tekstil dan sepatu, serta program investasi padat karya. Yang terbaru, program layanan investasi 3 jam yang diluncurkan pada 26 Oktober 2015.

 Soal layanan investasi 3 jam, BKPM mempekerjakan dua notaris in-house yang menjadi perangkat utama untuk mendukung program tersebut. Program izin investasi singkat itu diharapkan bermuara positif terhadap upaya pemerintah menarik minat investasi dan memberikan manfaat sebesar-besarnya pada penyerapan tenaga kerja.

''Harapannya, tejadi peningkatan minat investor mendirikan proyek besar dengan penyerapan tenaga kerja tinggi,'' tandasnya. (ken/c14/oki)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu Tahun Jokowi-JK Berkuasa, Rupiah Ditutup Merosot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler