Inilah Derby Sekota Terpanas di Dunia

Jumat, 20 September 2013 – 09:55 WIB

jpnn.com - PERSAINGAN klub sekota selalu menghadirkan atmosfer yang panas di dalam dan luar lapangan. Terkadang bukan soal gengsi menang kalah, melainkan juga melibatkan ideologi, agama, dan basis politik. Berikut sepuluh derby sekota terpanas di dunia.

Kitalar Arasi Derby (Turki)
Galatasaray v Fenerbahce (Istanbul)
    
Kedua tim berada di kota yang sama tetapi terbagi dalam dua benua, yakni Eropa dan Asia. Itu dipisahkan oleh selat Bosphorus. Gala mewakili klutur Eropa dan Fenerbahce jadi perwujudan Asia. Seringkali bentrok kedua tim memakan korban jiwa.

BACA JUGA: Defoe Cemerlang, Tottenham Menang

Superclasico (Argentina)
River Plate v Boca Junior (Buenos Aires)
    
Saking hebohnya derby ini, harian Inggris The Observer menempatkannya dalam 50 hal tontotan sepak bola yang harus disaksikan sebelum mati. Perbedaan kelas sosial melatarbelakangi rivalitas mereka. Boca didukung kelas pekerja dan River dari kelas menengah atas.

Cairo Derby (Mesir)
Al Ahly v Zamalek (Kairo)
    
Demi laga berjalan lancar, pemerintah Mesir sampai harus mengimpor wasit dari luar negeri khusus untuk laga ini. Korban jiwa yang jatuh dalam bentrok kedua tim bukan lagi hal yang asing. Sampai-sampai pebisnis lokal ogah menyatakan keberpihakan terbuka kepada dua tim ini.

BACA JUGA: Lega setelah Kartu Merah Lawan

Old Firm (Skotlandia)
Rangers v Celtic (Glasgow)
    
Inilah derby terpanas di Inggris Raya. Melibatkan perbedaan ideologi, agama, politik, dan sosial. Sangat kompleks. Paling parah pada 1999 di Celtic Park, di mana wasit jadi korban pelemparan. Sejumlah fans juga luka-luka berat dan ringan akibat bentrok fans kedua tim.

Uruguayan Derby (Uruguay)
Penarol v Nacional (Monevideo)
    
Laga paling garang terjadi pada 14 April 1990. Saat itu derby berlangsung imbang tanpa gol. Namun, menghasilkan 22 kartu merah, untuk kedua pihak, di antaranya sembilan pemain di lapangan dan dua cadangan. Pertandingan dihentikan karena kurang pemain.
    
Veciti Derbi (Serbia)
Red Star v Partizan (Beograd)
    Perseteruan fans kedua tim karena perbedaan basis militer dan sipil. Salah satu insiden paling panas adalah pada 1997 ketika seorang remaja berusia 17 tahun meninggal dunia terkena lemparan kembang api. Banyak juga yang terkena tusukan benda tajam.

BACA JUGA: Wayne Rooney Kian Matang bersama Moyes

Derby della Capitale (Italia)
AS Roma v Lazio
    
Derby ini bukan hanya soal sepak bola. Kelas sosial dan juga ideologi menjadi pembeda yang jelas. Jangan kaget apabila para suporter Lazio doyan melakukan ejekan rasis. Mereka beraliran sayap kanan dan Roma beraliran sayap kiri.

Teheran Derby (Iran)
Esteghlal v Perspolis (Teheran)
    Jangan sekali-kali mengubah dukungan Anda apabila tinggal di Teheran. Sekali Esteghlal maka harus tetap, jangan berubah Perspolis. Sebab, apabila itu terjadi Anda bisa menjadi sasaran bully bahkan kekerasan dari tetangga Anda.

Seville Derby (Spanyol)
Sevilla v Real Betis (Seville)
    
Tanyakan saja kepada mantan pelatih Sevilla Juande Ramos betapa panasnya atmosfer derby ini. Dia pernah pingsan di tepi lapangan gara-gara kena lemparan dari fans Betis. Ini dilatar belakangi pecahnya klub Sevilla dan Sevilla Ballompie. Betis adalah hasil merger dengan Balompie.

Manchester Derby (Inggris)
Manchester United v Manchester City (Manchester)
    
Rivalitas tidak berimbang kedua tim telah terjadi sejak lama, tetapi kehadiran Sheikh Mansour mengubah segalanya. Suntikan dana kepada City membuat mereka bisa menyaingi United di lapangan, tetapi soal koleksi gelar, maaf tunggu dulu. (jp)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Audit Keuangan Klub ISL Sebelum Unifikasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler