jpnn.com, PURWOREJO - Anggapan bahwa desa akan selalu tertinggal ternyata tak selalu benar. Di Jawa Tengah, ada satu desa yang sangat maju, bahkan terus berinovasi untuk memanjakan warganya.
Desa Krandegan namanya. Desa yang terletak di Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo ini sangat maju dan menjadi desa pintar. Disebut desa pintar, karena hampir semua urusan pelayanan desa sudah berbasis digital.
Sejumlah aplikasi dibuat untuk memudahkan masyarakat. Aplikasi Si Polgan misalnya, aplikasi sistem informasi dan pelayanan online desa Krandegan itu dibuat khusus untuk memudahkan masyarakat mengurus administrasi, mulai pengurusan izin, informasi dana desa, laporan kejadian gawat darurat dan sebagainya.
Dengan aplikasi itu, masyarakat yang hendak mengurus izin, tak perlu mengantre di kantor desa. Dari rumah saja, langsung bisa dan selesai dalam hitungan jam.
BACA JUGA: Pak Ganjar Minta Puskesmas Gencar Cegah Penyebaran Covid-19
Ada juga aplikasi toko online bernama tokodesaku.id. Aplikasi ini dibuat untuk mewadahi dagangan masyarakat agar bisa dijual secara online. Selain mengandalkan marketplace besar, aplikasi ini dinilai ampuh untuk menjual produk dari masyarakat Krandegan.
"Ada pelayanan online, pembayaran online, toko online dan ojek online. Intinya, kami ingin memudahkan warga dan meningkatkan kinerja pemerintah desa dengan memunculkan ide ini," kata Kepala Desa Krandegan, Dwinanto.
BACA JUGA: Pak Ganjar Lega tak Banyak yang Ikut Aksi Mogok Nasional Tolak UU Cipta Kerja
Tak hanya memudahkan warganya, sejumlah aplikasi yang berhasil dibuatnya itu juga dijual ke pasaran. Desa manapun yang ingin memiliki aplikasi seperti milik desa Krandegan, bisa membelinya dengan harga Rp5 juta.
"Bisnis penjualan aplikasi ini kami kelola menggunakan BUMdes. Jadi, penghasilan terbesar desa kami saat ini dari jualan produk digital," terangnya.
Selain aplikasi, sejumlah inovasi lain dilakukan di desa itu. Diantaranya pemanfaatan teknologi pengairan sawah tadah hujan dengan menggandeng CSR perusahaan, optimalisasi zakat, infaq dan sedekah untuk penanggulangan kemiskinan, serta jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu.
"Sawah kami yang tadinya panen setahun sekali, sekarang bisa tiga kali karena adanya sistem irigasi yang kami kerjakan dengan CSR. Warga miskin yang tidak mendapat jaminan dari negara, kami bantu dari dana zakat infaq sedekah itu. Selain itu, warga miskin yang tidak tercover BPJS, juga bisa berobat gratis dengan biaya dari dana sosial yang dikelola tersebut," pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang melakukan sejumlah kegiatan di Purworejo, Rabu (7/10) menyempatkan mampir ke desa Krandegan. Dirinya mengapresiasi langkah Desa Krandegan yang memoles dirinya menjadi desa pintar.
"Ini keren, bagus. Kadesnya kreatif sekali, dia membuat banyak sekali aplikasi yang tidak hanya memudahkan masyarakat tapi juga memunculkan lapangan kerja baru," kata Ganjar.
Berbagai aplikasi dibuat khusus untuk memudahkan layanan masyarakat. Bahkan, aplikasi yang dibuat itu bisa dijual dan menjadi peluang bisnis baru desa itu.
"Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi desa lain, sehingga rakyat dimudahkan dengan kreasi dan inovasi, serta ada solusi dari kesulitan yang terjadi. Dan yang paling bagus, ini menciptakan lapangan kerja baru," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia