jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Senin (12/5) belum juga dapat memutuskan nama-nama calon anggota legislatif (caleg) dari tiga daerah pemilihan di Sumatera Utara yang akan duduk di Senayan periode 2014-2019.
Namun berbeda dengan penetapan kursi DPR, untuk penetapan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), cenderung lebih mudah.
BACA JUGA: Mabuk, Pemuda Rusak Kubur
Dari rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil pemilu legislatif nasional yang digelar di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (9/5) kemarin, untuk calon DPD asal Sumatera Utara diketahui ada empat nama yang meraih suara terbanyak.
Masing-masing Prof Damayanti Lubis, Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU) yang sebelumnya tercatat sebagai incumbent, meraih 662.168 suara.
BACA JUGA: Lokalisasi Dolly Dipasangi CCTV
Kemudian disusul mantan Sekretaris Pimpinan Wilayah Aljamiyatul Washliyah Sumut, Rijal Sirait. Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini disebut meraih 445.059 suara.
Urutan ketiga terdapat nama Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara, Parlindungan Purba yang meraih 440.032 suara.
BACA JUGA: Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Mantan Bupati Probolinggo
Dan terakhir Dedi Iskandar Batubara. Sekretaris DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumut, yang juga Kader Al Washliyah ini meraih 430.516 suara.
Dihubungi dari Jakarta, Dedi mengaku mengucap syukur atas ridho Yang Maha Kuasa. Sehingga ia dipercaya sebagai wakil untuk memerjuangkan perubahan yang lebih baik bagi masyarakat Sumut lewat kursi DPD.
“Sebagai langkah pertama, saya akan memerjuangkan khusus kota Medan, umumnya Sumatera Utara, agar kebutuhan listrik tercukupi. Ini permasalahan yang cukup serius saya kira, karena sudah dua tahun belakangan ini kota Medan mendapat pemadaman aliran listrik yang membuat warga resah,” katanya saat dihubungi dari Jakarta, Senin (12/5).
Dedi menilai, pemadaman listrik secara bergiliran yang selama ini terjadi di Kota Medan, karena adanya kerusakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Belawan dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin di Tapanuli Tengah.
“Kota Medan itu, kota Metropolitan, listriknya tidak boleh padam. Karena akan merusak perekonomian masyarakat. Karena itu kita akan perjuangkan agar masalah ini benar-benar menjadi perhatian utama pemerintah, sehingga dapat dengan cepat terselesaikan,” katanya.
Selain terkait pemadaman listrik, Dedi juga mengaku sedih melihat begitu banyak jalan-jalan dan fasilitas umum lain di Sumatera Utara yang rusak. "Sudah waktunya 30 anggota DPR periode 2014-2019 asal Sumut dan 4 anggota DPD nantinya, mendorong agar penghasilan Sumatera Utara yang masuk ke pusat dari sektor perkebunan dan berbagai sektor lainnya, dapat kembali ke daerah hingga 40 persen," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taman Rusak Gara-Gara Es Krim Gratis, Wali Kota Mengamuk
Redaktur : Tim Redaksi