Inilah Hasil Survei tentang Perilaku Sarapan Pagi di Masa Pandemi

Kamis, 17 Februari 2022 – 11:15 WIB
Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition. Foto: dokumentasi Herbalife Nutrition

jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat perubahan kebiasaan kepada Gen Z dan milineal.

Menurut survei Herbalife Nutrition bertajuk Asia Pacific Breakfast Habits Survey 2021 diperoleh fakta bahwa dua dari lima atau 37 persen Gen Z dan milenial mulai lebih sering menyiapkan sarapan di pagi hari. 

BACA JUGA: 9 Menu Sarapan Enak untuk Jantung Sehat

Sementara, setengah dari responden sudah memulai sarapan 6-7 hari per minggu. 

"Dalam kebiasaan sarapan harus mempertimbangkan dua hal utama yaitu frekuensi sarapan dan nutrisi yang terkandung dalam menu sarapan sehat," kata Susan Bowerman, Senior Director, Worldwide Nutrition Education and Training, Herbalife Nutrition, dalam keterangannya, Rabu (16/2).

BACA JUGA: 3 Menu Sarapan Ajaib yang Membantu Mengontrol Gula Darah di Pagi Hari

Hal ini menurutnya menggembirakan karena membentuk sebuah kebiasaan baru tidak selalu mudah. Dibutuhkan tekat, kemauan kuat, dan lingkungan tepat untuk memulai sesuatu yang baru. 

"Penelitian telah menunjukkan bahwa rata-rata dibutuhkan 66 hari, setara dengan lebih dari dua bulan, agar sebuah perilaku baru menjadi kebiasaan," kata Susan.

BACA JUGA: 8 Menu Sarapan Sehat yang Ampuh Turunkan Kolesterol Tinggi di Pagi Hari

Disebutkan dalam survei Herbalife, sebanyak 65 persen Gen Z dan milenial meningkatkan frekuensi sarapan mereka karena motivasi meningkatkan kesehatan.

Kemudian 48 persennya memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan sarapan.

Sebanyak 41 persen ingin memanfaatkan waktu di rumah untuk melakukan perubahan gaya hidup lebih positif. 

Sebanyak 57 responden mengaku sudah mulai makan lebih sehat dengan memperbanyak sayuran dan buah.

Sementara, 54 persennya telah memastikan asupan dengan nutrisi seimbang dan meminum lebih banyak air putih sebanyak 52 persen.  

"Walaupun sudah ada perubahan positif pada kebiasaan sarapan mereka, tetapi menjadikan sarapan sebagai komitmen harian memang membutuhkan usaha dan tekat untuk memastikan ini berjalan kontinu," kata Susan.

Dia mengungkapkan, orang yang melewatkan sarapan sering kali nyemil makanan manis dan berlemak yang bisa bertahan sepanjang hari.

Setiap kali sarapan, keinginan untuk makan yang manis-manis turun drastis. Jika sarapan tinggi protein, itu juga cenderung mengurangi keinginan untuk makanan asin dan berlemak. 

"Jadi, makanan yang tepat di pagi hari bisa membantu mengurangi keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat di kemudian hari, dan mengarahkan ke pilihan yang lebih sehat," pungkas Susan. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler