jpnn.com, JAKARTA - Kepolisian akhirnya mengungkap inisial dua tersangka unlawful killing atau penembak laskar Front Pembela Islam (PFI) yang terjadi di KM 50 Tol Cikampek.
Kedua tersangka yang merupakan anggota Polda Metro Jaya itu berinisial F dan Y.
BACA JUGA: Kasus Penembakan Laskar FPI Naik ke Penyidikan, Pakar: Bukti Polri Transparan
Berkas dua tersangka sudah dilakukan pelimpahan tahap satu ke Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Berkas perkara diserahkan untuk 2 tersangka, yaitu atas nama F dan Y," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Selasa (27/4).
BACA JUGA: 1 Anggota Polda Metro Jaya Terlapor Penembakan Laskar FPI Meninggal Dunia
Sebelumnya, inisial satu orang tersangka telah diungkap karena yang bersangkutan meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal.
Inisial tersangka itu ialah EPZ.
BACA JUGA: Mabes Polri Pastikan 2 Penembak Laskar FPI Berstatus Polisi Aktif
Sejak kasus tersebut bergulir, penyidik Polri belum mengungkap nama-nama ketiga tersangka.
Nama EPZ diungkap pada Maret, dan dua tersangka lainnya setelah pelimpahan berkas perkara tahap satu.
Tersangka merupakan anggota Polda Metro Jaya berstatus aktif sebagai anggota Polri, namun tidak bertugas.
"Tidak bertugas, yang bersangkutan (F dan Y, Red) masih aktif hadir di Polda Metro Jaya. Jadi, kewajiban sebagai personel Polda Metro Jaya tetap hadir di Polda, bukannya di rumah. Tetap hadir di Polda Metro Jaya," ujar Ramadhan.
Saat ditanya kesatuan tempat tersangka bernaung menjalani tugas, Ramadhan enggan mengungkapkan.
"Yang jelas yang bersangkutan masih di Polda Metro Jaya," kata Ramadhan.
Setelah berkas tahap I dilimpahkan, tersangka hanya ada dua orang.
Ramadhan menyatakan belum ada tersangka lain dalam perkara tersebut
"Tersangka ada 3, F, Y dan EPZ yang sudah meninggal dunia," kata Ramadhan.
Kedua tersangka F dan Y dikenakan Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 56 KUHP.
EPZ perkaranya dihentikan sesuai Pasal 109 KUHAP.
Tiga anggota Polda Metro Jaya ditetapkan sebagai tersangka kasus "unlawful killing" terhadap empat orang anggota Laskar FPI.
Kasus 'unlawful killing' Km 50 Tol Cikampek terungkap berdasarkan hasil penyelidikan Komnas HAM pada 8 Januari 2021.
Komnas HAM telah melaporkan hasil penyelidikan terhadap kematian empat dari enam orang laskar FPI yang berawal dari pembuntutan terhadap Rizieq Shihab pada 6-7 Desember 2020.
Saat itu, anggota Polri mengikuti rombongan tokoh FPI tersebut bersama para pengawalnya dalam sembilan kendaraan roda empat bergerak dari Sentul ke Karawang.
Hasil investigasi Komnas HAM menyimpulkan bahwa insiden penembakan empat dari enam laskar merupakan pelanggaran HAM.
Menurut Anggota Komnas HAM Mohammad Choirul Anam penembakan empat dari enam laskar merupakan "unlawful killing", sebab dilakukan tanpa upaya menghindari jatuhnya korban oleh aparat kepolisian. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy