Inilah Jadwal Unas 2018

Jumat, 27 Oktober 2017 – 16:16 WIB
Siswa mengerjakan soal Unas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) mengumumkan jadwal tentatif ujian nasional (unas) 2018.

Meski bersifat tentatif, hampir pasti tidak ada perubahan dan tinggal disahkan. Untuk jenjang SMA, MA, dan SMK jadwal penyelenggaraan Unas 2018 hampir sama tahun ini. Yakni dimulai pada pekan pertama April.

BACA JUGA: Demi Ikut UN, Puluhan Siswa SD Menyeberangi Lautan, Ortu Menginap

Yang berbeda adalah jadwal unas SMP sederajat. Tahun ini unas SMP sederajat digelar pada Mei. Sedangkan tahun depan unas SMP dilaksanakan pada akhir April.

Rangkaian pelaksanaan Unas 2018 diawali untuk kelompok SMK dan MAK pada 2–5 April. Kemudian disusul kelompok SMA dan MA pada 9–12 April. Lalu ditutup Unas SMP sederajat pada 23–26 April.

BACA JUGA: Mendikbud: Indeks Integritas Sekolah Meningkat Tajam

Ketua BSNP Bambang Suryadi menjelaskan, penyelenggaraan Unas 2018 sempat bakal dimajukan karena tahun depan ada pilkada serentak.

Namun akhirnya rencana memajukan pelaksanaan Unas 2018 pada Februari tidak jadi diputuskan. ’’Kami berharap baik unas maupun pilkada serentak sama-sama berjalan dengan lancar dan kondusif,’’ tuturnya seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: Hari ini Sebanyak 30.367 Siswa SMP di Bekasi Ikut UN

Dia menjelaskan, penyusunan jadwal tentatif Unas 2018 itu sudah mempertimbangkan hari libur nasional, hari penting keagamaan, dan sejenisnya.

Sehingga pelaksanaan unas tidak sampai tabrakan dengan hari libur maupun hari keagamaan. Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menjelaskan, pemeritah tetap mengupayakan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sebanyak-banyaknya.

Untuk jenjang SMA, MA, SMK, dan MAK, ditargetkan 100 persen menjalankan UNBK. Sedangkan di tingkat SMP dan MTs, ditargetkan 70 persen.

’’Tentu UNBK tidak selalu di sekolah masing-masing. Tetap ada yang bergabung ke sekolah lainnya,’’ jelasnya. Bahkan numpang UNBK juga bisa dilakukan pada lintas kelompok atau jenjang. Misalnya siswa SMK numpang fasilitas UNBK di SMA atau sebaliknya. Untuk itu BSNP membuat jadwal unas SMK dan SMA tidak bebarengan supaya bisa resource sharing.

Bambang menjelaskan jumlah sekolah peserta Unas 2018 masih terus didata. Catatan sementara jumlah sekolah peserta Unas 2018 untuk kelompok SMA ada 12.959, SMK ada 12.585, dan MA tercatat 7.806 sekolah.

Dia berharap pendataan atau pendaftaran siswa dan sekolah peserta Unas 2018 sudah beres Desember 2017. Sehingga bisa langsung digunakan pemetaan jumlah sekolah pelaksana UNBK maupun yang berbasis kertas.

Rencana ketentuan baru dalam unas tahun depan adalah pelaksanaan unas perbaikan. Setelah unas utama digelar, lanjut Bambang, akan dilaksanakan unas susulan.

Program unas susulan ini untuk peserta ujian yang berhalangan, misalnya karena sakit saat unas utama. Selain itu, BSNP juga menyiapan unas perbaikan, rencananya digelar Juli 2018.

Pelaksanaan unas perbaikan di antaranya untuk peserta ujian yang tidak bisa ikut unas utama dan susulan. ’’Mungkin saat unas susulan, dia masih dalam perawatan,’’ jelasnya.

Selain itu, unas perbaikan juga diselenggarakan untuk siswa yang tidak mampu mengejar standar nilai minimal.

Meskipun unas bukan lagi penentu kelulusan, tetapi ada standar nilai kelulusan. Standar nilai minimal Unas 2018 masih sama dengan Unas 2017. Bambang menegaskan unas perbaikan tahun depan hanya untuk peserta Unas 2018.

Pengamat pendidikan Jejen Musfah menuturkan, ada tiga poin yang harus diperhatikan di masa persiapan Unas 2018. Yakni pemerintah jangan memaksakan sekolah melaksanakan UNBK, padahal infrastrukturnya belum siap. Memaksanakan pelaksanaan UNBK bisa berujung pada pungutan pengadaan unit komputer.

Kemudian karena unas sudah tidak menjadi penentu kelulusan dan penentu masuk PTN, jangan ada praktik kecurangan.

’’Baik itu oleh oknum guru, non-guru, maupun orang tua siswa dan siswanya sendiri,’’ jelasnya. Jangan sampai ada yang membocorkan soal ujian dan orang tua yang mencari dan membeli bocoran soal atau kunci jawaban.

Selain itu, sambung Jejen, tensi unas saat ini sudah tidak terlalu tegang. Sehingga proses belajar sebaiknya secara alamiah di sekolah.

Tidak perlu dipaksanakan untuk ikut bimbingan belajar yang tarifnya bisa jutaan rupiah dalam sebulan.

Dia berharap jangan sampai bimbingan belajar terkesan menggantikan pembelajaran di sekolah. (wan/oki)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kota Malang Peringkat Tertinggi Nilai UNBK, Tapi…


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler