jpnn.com, JAKARTA - Metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) di Indonesia selama masa pandemi COVID-19 berjalan tidak maksimal.
Menurut Pemerhati Pendidikan Saufi Sauniawati, Indonesia belum siap menghadapi PJJ, berbeda dengan negara lain.
BACA JUGA: Positif Covid-19, BCL Sampaikan Pesan Penting Ini
Saufi menjelaskan selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam PJJ yang selama ini.
Antara lain pemasalahan sinyal khususnya di daerah perdesaan, kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kouta internet.
BACA JUGA: Mendikbud: Ortu Siswa Bisa Pilih Anaknya Sekolah Tatap Muka atau PJJ
Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan/fasilitator bagi siswa didik kini harus diemban oleh orang tua yang sudah sibuk dalam bekerja.
"Akibatnya menimbulkan banyak masalah baru, di antaranya makin rendahnya motivasi anak dalam belajar," kata Saufi dalam webinar yang diadakan Faber-Castell, baru-baru ini.
BACA JUGA: 13 Warga Positif Covid-19 Setelah Pulang dari Madura
Saufi menambahkan beberapa hal yang perlu dicermati khususnya jelang dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang, karena ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh orang tua dan anak.
Dimulai dengan cari aturan terkait PTM di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan protokol kesehatan, dan kembali disiplinkan jam tidur dan jam bangun.
Menurut Saufi, meski sekolah tatap muka secara terbatas akan diterapkan, PJJ juga akan tetap ada sesuai pernyataan Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.
Karena PTM belum 100 persen, menurut Saufi, orang tua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang.
Khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran, di mana bisa dilakukan dengan produk terbaru Faber-Castell, Paket Belajar Online.
Pada kesempatan sama, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Christian Herawan menjelaskan, paket belajar online Faber-castell memang diciptakan berdasarkan hasil survei yang ada di masyakat khususnya terkait proses PJJ.
Sebab, gawai yang merupakan perangkat utama PJJ dinilai kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran.
Terkadang orang tua harus direpotkan dengan keharusan menyiapkan materi secara print out (dicetak kembali) setelah mendapatkan materi dari pengajar.
"Hal ini tidak akan terjadi kembali kalau materi evaluasi maupun pembelajaran tersebut bisa langsung dijawab melalui gawai yang dipakai, tentunya dengan bantuan produk paket belajar online Faber-Castell," tutur Christian.
Dia menambahkan, paket belajar ini terdiri atas alat tulis yang lengkap seperti pensil, penghapus dan juga ballpoint yang dibutuhkan saat belajar, serta dilengkapi dengan stylus.
Stylus yang berada di paket belajar online ini memiliki banyak fungsi dan keunggulan, di antaranya membantu saat pertanyaan jawaban yang sifatnya pilihan maupun esai. Selain itu berfungsi untuk menggeser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok segala jenis ujian.
"Kelebihan stylus yang ada di paket belajar online dibandingkan sejenisnya, karena karet stylus juga bertekstur lembut sehingga tidak akan merusak layar smart phone dan bisa digunakan semua jenis atau merek smart phone," ungkapnya.
Saat ini, tambahnya, paket belajar online Faber-Castell telah tersedia di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko tradisional market maupun modern market terdekat. (esy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad