jpnn.com, JAKARTA - Komjen Gatot Eddy Pramono disebut-sebut sebagai salah satu calon kuat dalam bursa Kapolri untuk menggantikan Jenderal Idham Azis yang pensiun pada Januari 2021.
Nama Komjen Pol Gatot sendiri bersaing ketat dengan sesama perwira polisi yakni Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar
BACA JUGA: Irjen Petrus Bisa Jadi Kuda Hitam Perebutan Jabatan Kapolri
Pengamat politik, hukum dan keamanan Dewinta Pringgodani memberikan gambaran keuntungan Komjen Pol Gatot menjadi Kapolri.
"Wakapolri Gatot Edi calon kuat karena bintang tiga masa kerja masih tiga tahun dan sudah cukup senior," kata Dewinta,Jumat (25/12).
BACA JUGA: Intip Tiga Kandidat Kapolri Rekomendasi Kompolnas dan Wanjakti
Dewinta menjelaskan, Komjen Gatot relatif bisa diterima banyak pihak. Selain itu, ia tidak ada hubungan dengan geng-gengan dalam internal Polri saat ini.
Diketahui bahwa Komjen Gatot Eddy merupakan lulusan Akpol tahun 1988. Saat ini ia tengah menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) sejak menerima surat telegram rahasia bernomor ST/3330/XII/KEP./2019 tertanggal 20 Desember 2019.
BACA JUGA: Simak Pernyataan Kombes Yusri soal Telegram Kapolri Tentang Pembubaran FPI
Ia ditunjuk untuk menggantikan Komjen Ari Dono Sukamto yang hendak memasuki masa pensiun.
Gatot yang lahir di Solok, Sumatra Barat tersebut merupakan perwira tinggi Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Jabatan terakhir jenderal yang memiliki bintang tiga ini sebelum menjadi Wakapolri adalah sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Metro Jaya.
Sebelumnya, ia mengawali karir kepolisiannya sebagai Wakil Kepala Kepolisian Sektor Wlingi Resor Blitar pada tahun 1988. Selain itu, tahun 2012 Komjen Gatot Eddy juga mengemban tugas sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri.
Kemudian sebagai Wakapolda Sulawesi Selatan pada tahun 2016. Karirnya semakin cemerlang, hingga ia diangkat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Sejumlah prestasi Komjen Gatot Eddy dalam menangani kasus besar antara lain, menangani kasus pencurian dengan kekerasan lintas provinsi kelompok John Tamba pada tahun 2011 dan kasus pembobolan kartu kredit pada tahun 2011. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil